Benarkah Motif Batik Mega Mendung Asal Cirebon Ini Terkandung Unsur Magis? Yuk Simak


Media Cirebon - Motif batik Mega Mendung yang berasal dari Cirebon ini bukanlah sembarang motif. Terdapat kekuatan magis di balik motif batik tersebut, termasuk akan berdampak menenangkan bagi yang memakainya.

Hal tersebut sudah dibuktikan sendiri oleh para pengrajin batik sekaligus Founder Batik Trusmi, Sally Giovani. Menurutnya motif batik Mega Mendung ini mempunyai kekuatan magis tersendiri yang tak dimiliki dari segala motif batik lainnya.

"Bagi siapa saja yang mengenakan pakaian batik yang bermotif Mega Mendung ini, itu hatinya akan lebih tenang dan juga wise. Jadi, kalau mau marah, terus sadar lagi pakai batik Mega Mendung, itu hati jadi lebih tenang lagi, jadi hatinya timbul sabar tidak mau marah," kata Sally.

Sally juga menilai bahwa filosofi dari motif Mega Mendung yang kemudian akan membuat dirinya meyakini bahwa siapapun yang pakai hatinya akan lebih merasa tenang dan juga berwibawa.

Jadi, secara kasat mata motif batik Mega Mendung ini terlihat seperti awan besar yang ada di langit tinggi. Awan ini yang menjadi gambar utama motif Mega Mendung diibaratkan sebagai sesuatu yang berada di atas dan itu mencerminkan sifat wibawa.

Sementara itu, ada kata 'mendung' di Mega Mendung. "Nah, jadi awan mendung ini yang mempunyai arti tenang, teduh, atau menyejukkan. Jadi Mega Mendung itu diartikan sesuatu yang berwibawa dan juga sekaligus menyejukkan," kata Sally.

"Mendung itu juga dapat diartikan sebagai kondisi menahan panasnya sinar matahari atau dapat dikonotasikan ke amarah atau emosi negatif pada seseorang. Jadi, bagi yang belum punya batik motif Mega Mendung, wajib punya, ya," tuturnya.

Dalam paparannya, Sally juga telah menjelaskan tentang asal usul motif Mega Mendung. Katanya, motif itu terinspirasi dari rasa cinta Kanjeng Sunan Gunung Djati yang ingin memberikan sebuah hadiah pernikahan untuk istrinya Ong Tien Nio.

Ong Tien Nio sendiri adalah seorang putri kaisar China. Setelah menikah dengan Sunan Gunung Djati (Syech Syarif Hidayatullah), Ong Tien Nio ikut masuk kedalam agama sang suami dan juga bersama-sama untuk menyebarkan ajaran Islam. Di momen itu, dia juga mencari motif batik yang mengandung unsur China dan didapatlah gambar sebuah awan.

"Dari apa yang ada di dalam gambar lukisan ataupun guci asal dari Tiongkok China, banyak juga memperlihatkan gambar-gambar awan. Nah, dari sana kemudian Sunan Gunung Djati ini meminta pengrajin untuk membuat motif awan untuk hadiah istrinya dan dari sana juga yang pada akhirnya tercipta motif Mega Mendung," tutur Sally.