Cerita Sejarah Situs Gunung Semar Cirebon, Tempat Bertemunya Sunan Gunung Jati Dengan Puteri Ong Tien
Situs Gunung Semar Cirebon | Foto Media Cirebon 

Media Cirebon - Ada yang pernah mengunjungi gunung semar di desa astana gunung jati, cirebon? Tempat ini bersebelahan dengan sumur tenang pati (tegang ati/hati berdebar) di kaki bukit gunung jati yang berada di kecamatan gunung jati, kabupaten cirebon.

Penulis tidak bermaksud menceritakan tentang sejarah gunung semar cirebon, tetapi hanya ingin menceritakan sebuah cerita rakyat tentang tempat pertama kali sunan gunung jati bertemu dengan putri ong tien dari cina/cina di jawa.

Sejarah Situs Gunung Semar Cirebon 

Sejarah Situs Gunung Semar Cirebon
Gapura Masuk Situs Gunung Semar Cirebon | Foto Media Cirebon 

Alkisah, sunan gunung jati atau bernama syarif hidayatulloh yang merupakan cucu dari parbu siliwangi (kerajaan padjajaran) putra nyai rara santang (syarifah muda'im), dan merupakan keponakan dari pangeran cakrabuana yang bergelar mbah kuwu cirebon . Suatu ketika, sunan gunung jati tengah malam ingin pergi shalat tahajud. Namun, hatinya resah, seolah tak ingin salat di tempat biasa. Maka sunan gunung jati pergi shalat tahajud di atas perahu, di laut. 

Malam itu sholat tahajud terasa istimewa, namun ketika sholat dan wirid berakhir, ternyata sunan gunung jati menyadari bahwa dirinya tidak lagi berada di laut jawa. Bukit gunung jati sudah tidak terlihat lagi, dan akhirnya sadar bahwa perahu hanyut sepanjang malam menuju dataran shin (cina). Sunan gunung jati tidak segera kembali ke cirebon dengan perahu. Namun membuka usaha pengobatan medis di daratan china sambil berdakwah. 

Pengobatannya ini tidak seperti pengobatan ala China yang menggunakan ramuan tradisional, melainkan hanya dengan gerakan doa dan doa.  Banyak orang yang beragama Buddha masuk Islam, karena terpesona dengan kharisma Syarif Hidayatullah. 

Pada suatu ketika nama sunan gunung jati terkenal di china karena kehebatan pengobatannya. Hingga akhirnya terdengar telinga kaisar ceng ho, penguasa cina saat itu. Kaisar ceng ho pun ingin mencoba menguji kehebatan tabib sunan gunung jati. 

Pada hari tertentu, Syarif resmi diundang ke istana oleh kaisar Ceng ho sebagai tamu agung. Sambutan yang istimewa tentunya. pejabat tinggi, pejabat tinggi militer, abdi dalem, dan tamu undangan lainnya berduyun-duyun ke aula istana. Banyak kilau masa lalu membuat kesan ingar-bingar. Menu makanan spesial ada di setiap sisi ruangan. Tak lama kemudian, Syarif Hidayatullah tiba di jamuan makan yang mewah dan megah. 

Lalu kaisar pun membawa kedua putrinya, yang satu sudah bersuami dan satunya lagi, ong tien, yang masih perawan dengan berpura-pura hamil dengan memasukkan mangkok kuningan (sejenis baskom yang terbuat dari kuningan) yang dilapisi kain di atasnya. Perutnya. Ketika sunan gunung jati sudah berada di kerajaan yang dihadiri oleh pejabat kaisar, ceng ho, maka kaisar bertanya. “wahai tabib dari jawa, dari kedua anak putriku, mana anaku yang sedang hamil?” Tanya kaisar ceng ho. 

Kemudian sunan gunung jati pun menunjuk putri ong tien, "dialah yang sedang hamil." semua pejabat kaisar di ruangan itu tertawa, karena sunan gunung jati mudah ditipu oleh kaisar ceng ho. Karena dianggap menghina putri ong tien, sunan gunung jati kembali ke jawa. Namun, siapa sangka sabda sunan gunung jati menjadi doa yang mujarab. Putri ong tien sedang hamil, ketika sunan gunung jati pergi ke jawa, dan mangkuk kuningan menghilang dari perutnya. 

Maka putri ong tien meminta ayahnya pergi ke jawa untuk menikah dengan sunan gunung jati. Mendengar permintaan putrinya, putri ong tien pergi ke jawa dengan ratusan pengawal, dan membawa semua barang berharga. Mulai dari piring panjang, keramik, gerabah, guci, baju sutra hingga perhiasan emas. untuk dipersembahkan kepada sunan gunung jati. Sunan gunung jati pun merasa putri ong tien dari tiongkok akan datang ke jawa. Jantung sunan gunung jati berdebar kencang, maka sunan gunung jati naik ke lokasi gunung semar

Dia melihat dari kejauhan seperti perahu berbendera cina sedang mendekatinya di gunung jati. Dari kejauhan pun, putri ong tien itu melihat wajah sunan gunung jati secara samar. Hingga keduanya bertemu di lokasi gunung semar. Saat itu, putri ong tien masuk islam, dan mandi di sumur tegang ati, (sumur sembilan). Dinamakan gunung semar, karena sunan gunung jati melihat kedatangan perahu rombongan putri ong tien yang samar-samar terlihat. 

Dalam cerita rakyat lain, sunan gunung jati dan putri ong tien menikah bukan karena cerita di atas. Namun karena sudah diatur. Pada masa kerajaan cirebon atau yang dikenal dengan kesultanan pakung wati, pelabuhan muara jati pada masa sunan gunung jati dipenuhi oleh para pedagang dari melayu, gujarat india, dan cina. Kaisar cina juga ingin mempererat hubungan dagang dengan cirebon, sehingga ia menikahkan putri ong tien dengan sunan gunung jati. 

Setelah pernikahannya dengan putri ong tien tahun 1481. Putri Ong tien pun mendapat nama gelar Rara Sumanding lalu kemudian memiliki seorang putra bernama arya kemuning. 

Namun setelah mempunyai anak hubungan Syech Syarif Hidayatullah dan putri Ong Tien tidak berlangsung lama. Karena pada tahun 1485 putri Ong Tien meninggal yang kemudian Syech Syarif Hidayatullah pada tahun 1568.

Hingga kini, jejak sang putri yang berasal dari negeri Tirai Bambu tersebut dapat ditelusuri dari makam bergaya Tionghoa di dekat makam Sunan Gunung Jati di Cirebon. Hingga saat ini makam sunan gunung jati dan putri ong tien bersebelahan, di gunung sembung, desa astana gunung jati, cirebon.

Demikian ulasan tentang Sejarah Situs Gunung Semar Tempat Bertemunya Sunan Gunung Jati Dengan Puteri Ong Tien, semoga bermanfaat.