Contoh Warna Primer dan Bedanya dengan Warna Sekunder & Tersier
Buku Sejarah Warna | Foto : Media Cirebon 

Media Cirebon - Unsur-unsur seni rupa terdiri dari 8 jenis, salah satunya adalah warna. Warna dalam seni rupa memiliki peran penting dalam sebuah karya karena penggunaannya dapat memberikan kesan sebuah karya seperti benda nyata. Selain membuat gambar terlihat seperti aslinya, warna juga merupakan simbol suasana hati. 

Dengan menggunakan pilihan warna, mulai dari gelap hingga terang, kita bisa menampilkan sebuah emosi pada gambar. Penggunaan warna gelap seperti hitam akan menunjukkan kesan sedih atau takut pada gambar. 

Sedangkan warna-warna cerah seperti biru cerah, hijau cerah, dan kuning dapat menunjukkan emosi bahagia. Warna adalah kesan yang diperoleh mata akibat pantulan cahaya pada suatu benda. Pendapat lain menyebutkan bahwa warna merupakan bagian dari cahaya yang diteruskan atau dipantulkan. Bisa melihat warna adalah anugerah dari Tuhan yang patut kita syukuri.

Warna memberikan kesan hidup dalam kehidupan kita karena dapat mengklasifikasikan warna berdasarkan apa yang kita lihat. Ternyata warna juga ada jenisnya lho. Mulai dari warna primer, warna sekunder, dan juga warna tersier. Apa arti dari jenis-jenis warna tersebut dan apa perbedaan dari ketiganya? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini tentang Contoh Warna Primer dan Bedanya dengan Warna Sekunder & Tersier.

Sejarah Warna

Sejarah Warna
Isaac Newton | Gambar : Wikipedia

Pada tahun 1660, Isaac Newton melakukan eksperimen warna dengan kaca prisma. Ia beranggapan bahwa cahaya putih tersusun dari warna-warna pelangi (spektrum warna). Kemudian, pada tahun 1790, Hermann von Helmholzt dan James Clerk Maxwell mendasarkan warna pada sinar matahari dalam kaitannya dengan hukum fisika.

Pada tahun 1810, Juhan Wolfgang von Goethe mengklasifikasikan warna menjadi dua kelompok warna utama, yaitu kuning (terkait dengan kecerahan) dan biru (berhubungan dengan kegelapan). Penelitian tentang warna terus berlanjut. Hingga tahun 1824, Michel Eugene Cvevreul mencetuskan teori warna pada tekstil, hukum kontras warna secara simultan.

Pada tahun 1831, Sir David Brewster merumuskan teori warna yaitu pengelompokan warna di alam menjadi 4 yaitu primer, sekunder, tersier dan netral. Pada lingkaran warna Brewster mampu menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split komplementer, triad dan tetrad.

Pada tahun 1879, Ogden Rood mengembangkan teori lingkaran warna berdasarkan warna merah, hijau, biru, dan di tengahnya berwarna putih. Teori warna terus bermunculan. Salah satunya diciptakan oleh Albert H. Munsel pada tahun 1898. Teori warnanya diterbitkan dalam notasi warna pada tahun 1965.

Albert H. Munsel juga menggunakan skema warna yang dikemukakan oleh fisikawan dalam bentuk lingkaran warna tiga dimensi (hue, value, chroma). Pada tahun 1900, Herbet E. Ives mengusulkan pencampuran warna yaitu merah dari magenta dicampur dengan cyan, biru dari campuran magenta dan turquoise. Hasilnya adalah lingkaran warna dengan warna primer magenta, cyan, dan kuning.

Pada tahun 1934, Farber Biren melakukan percobaan untuk membuat bagan berdasarkan warna tradisional (merah, kuning, biru). Selanjutnya, dia membuat lingkaran warna yang pusatnya tidak berada di tengah. Sebab, baginya warna panas lebih dominan dibandingkan warna dingin.

Pengertian Warna Primer, Sekunder, Dan Tersier

Pengertian Warna Primer, Sekunder, Dan Tersier
Pengertian Warna Primer, Sekunder, Dan Tersier | Gambar : Media Cirebon 

1. Warna Primer

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang utama adalah yang pertama, yang terpenting, atau yang utama. Dengan demikian, warna primer dapat diartikan sebagai warna pertama atau warna utama yang menjadi dasar terciptanya warna lain. Hampir semua warna yang ada terbuat dari warna primer. Ini karena warna primer tidak dapat dibuat dengan mencampurkan warna lain.

Ada tiga warna primer yang menjadi dasar bagi warna lain, yaitu biru, merah, dan kuning. Ketiga warna primer tersebut dapat menghasilkan warna lain jika dicampur. Pencampuran ini dapat dilakukan dengan dosis yang berbeda, sehingga hasil yang didapatkan juga akan berbeda. Dengan kombinasi ini, kami dapat menghasilkan banyak warna baru.

2. Warna Sekunder

Warna sekunder adalah hasil pencampuran warna primer dengan perbandingan satu banding satu. Misalnya, ungu adalah campuran merah dan biru. Lebih lanjut Blon merumuskan bahwa warna sekunder atau secondary dihasilkan dari campuran warna primer.

Dari kesimpulan tersebut, warna sekunder terdiri dari ungu, jingga (oranye), dan hijau. Meski begitu, hasil yang diperoleh dengan warna sekunder bergantung pada seberapa banyak warna primer yang dicampur. Jika lebih banyak warna merah daripada kuning, warna yang dihasilkan adalah jingga kemerahan. Sedangkan jika kuning lebih banyak dari pada merah maka campuran warna yang akan didapat adalah jingga kekuningan.

3. Warna Tersier

Warna tersier atau warna ketiga adalah warna yang tercipta dengan mencampurkan warna primer dan warna sekunder. Namun, warna campuran ini adalah warna yang saling berseberangan di Lingkaran Warna Brewster dan tidak bersebelahan. Contohnya antara lain merah bercampur hijau, kuning bercampur ungu, dan biru bercampur jingga. Pencampuran ini akan menghasilkan warna kecoklatan dengan jenis yang tidak terbatas.

Hal ini tergantung takaran dan perbandingan dalam mencampur warna. Berbagai macam warna primer, sekunder, tersier di atas sangat menarik untuk ditelaah lebih jauh. Anda bisa bereksperimen dengan memadukan warna dan merasakan keseruan.

Perbedaan Warna Primer, Sekunder Dan Tersier

Perbedaan Warna Primer, Sekunder Dan Tersier
Perbedaan Warna Primer, Sekunder Dan Tersier | Gambar: Media Cirebon 

Seperti disebutkan di atas, warna dibagi menjadi tiga yaitu warna primer, sekunder, dan tersier. Lalu apa perbedaan dari ketiga warna tersebut? Agar tidak bingung, simak penjelasannya di bawah ini.

1. Warna Primer

Dalam buku Cara Mudah Belajar Desain Grafis (Corel Draw, Photoshop, dan Sablon Digital) karya Asrul Huda, warna primer adalah warna-warna yang menjadi dasar dari semua warna yang ada saat ini. Oleh karena itu, warna primer tidak dapat dihasilkan dengan mencampurkan warna lain.

Awalnya, warna primer terdiri dari warna merah, hijau, dan kuning. Namun setelah dilakukan berbagai penelitian, ternyata warna primer terdiri dari merah (seperti darah), biru (seperti langit atau laut), dan kuning (seperti kuning telur).

2. Warna Sekunder

Dalam buku Kapita Selekta Kajian Seni Rupa, Desain, Media, dan Budaya karya Baskoro Suryo Banindro, warna sekunder adalah warna yang dihasilkan dari perpaduan warna primer. Perpaduan dua warna primer akan menghasilkan seuah warna baru yang disebut warna sekunder. Misalnya, pencampuran kuning dan merah akan menghasilkan warna jingga. Kemudian perpaduan warna kuning dan biru akan menghasilkan warna hijau.

3. Warna Tersier

Dalam buku Ide Kreasi Warna Interior Rumah untuk Rumah Tinggal 1.400 Desain Kombinasi Warna karya Dmaximus, warna tersier adalah warna yang dihasilkan dengan mencampurkan dua warna sekunder atau warna primer dan sekunder. 

Beberapa warna tersier yang sering Anda lihat adalah merah jingga, kuning jingga, hijau kuning, hijau biru, biru ungu, dan merah ungu. Beberapa campuran warna yang dapat menimbulkan warna tersier yaitu kuning dan hijau dapat menghasilkan warna kuning hijau. Kemudian campuran biru dan ungu dapat menghasilkan biru ungu.

Bagi Anda yang berencana mengecat interior rumah, penggunaan warna tersier dirasa cocok. Pasalnya, warna tersier akan menciptakan nuansa baru dan unik serta mencegah kebosanan menggunakan warna primer yang sudah terlalu sering Anda lihat.

Skema Warna

Skema Warna
Skema Warna | Gambar : Media Cirebon 

Skema warna dikelompokkan menjadi beberapa kategori sebagai berikut.

1. Monokrom

Secara umum, skema monokromatik menggunakan variasi rona yang sama. Lap ini sangat simpel dan mampu menghasilkan tampilan yang sangat elegan. Warna monokrom merupakan degradasi tone warna dasar yang tidak bercampur dengan warna dasar lainnya. Oleh karena itu, warna monokrom tidak hanya hitam putih. Warna lainnya juga terdiri dari satu tone warna monokrom.

2. Analog

Analog adalah campuran warna primer dan sekunder. Skema warna ini sangat menenangkan dan nyaman untuk digunakan. Biasanya menggunakan warna yang bersebelahan pada roda warna. Skema warna ini, ditemukan di alam. Karakteristik mereka serasi dan enak dipandang.

Warna-warna yang termasuk dalam golongan analog yaitu hijau, hijau kekuningan, dan kuning; merah keunguan, ungu, dan nila; dan jingga, jingga kemerahan, dan jingga. Dalam dunia bisnis, skema analog tidak hanya enak dipandang, tetapi juga mampu menarik konsumen untuk membeli produk atau menggunakan jasa.

3. Complementary

Warna komplementer adalah warna yang saling berseberangan pada roda warna. Skema warna komplementer ini memiliki kontras warna yang sangat kuat. Warna-warna ini cocok untuk latar belakang dan warna teks. Misalnya ungu dan kuning, biru dan jingga, merah dan hijau, dan sebagainya.

4. Triadic

Skema warna Triadic menggunakan tiga warna dari tiga ruang warna dari warna yang digunakan. ketiga warna ini tersebar merata di seluruh roda warna. Warna yang digunakan cenderung kurang semarak, namun skema ini mempertahankan kontras tinggi. Skema ini populer di kalangan seniman dan desainer karena memberikan warna dengan kontras visual yang kuat. Namun, tetap harmonis saat dipadukan.

Contoh Perpaduan Warna Primer

Contoh Perpaduan Warna Primer
Contoh Perpaduan Warna Primer | Gambar : Media Cirebon 

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, perpaduan warna primer akan menghasilkan warna baru yang disebut warna sekunder. Saat ini, ada berbagai warna sekunder, jadi apa saja itu? Simak selengkapnya di bawah ini.

  • Campuran warna primer kuning dan merah akan menghasilkan warna oranye (sekunder).
  • Campuran warna primer merah dan biru akan menghasilkan warna ungu (sekunder).
  • Campuran warna primer biru dan kuning akan menghasilkan warna hijau (sekunder)

Tidak hanya perpaduan dua warna primer saja, tetapi dengan mencampurkan warna primer dan sekunder dapat menghasilkan warna tersier. Lalu seperti apa contoh kombinasi warna? Lihat di bawah ini.

  • Campuran warna primer kuning dengan warna sekunder hijau akan menghasilkan warna kuning hijau (tersier).
  • Campuran warna primer biru dengan warna sekunder ungu akan menghasilkan warna biru ungu (tersier).
  • Campuran warna primer biru dengan warna sekunder hijau akan menghasilkan warna hijau tosca (tersier).

Fungsi Warna

Fungsi Warna
Fungsi Warna | Gambar : Media Cirebon 

Warna memiliki banyak fungsi dalam setiap lini kehidupan, terutama mengenai arsitektur. Di bidang ini, komposisi warna lebih diperhatikan. Berikut adalah beberapa fungsi warna dalam kehidupan sehari-hari.

  • Fungsi alam memiliki tujuan sebagai penjelasan tentang kondisi atau keadaan.
  • Fungsi identitas, yaitu dapat memperkenalkan sesuatu berdasarkan ciri-ciri tertentu.
  • Fungsi psikologis, yaitu sebagai penafsir kesan dan makna.
  • Fungsi keindahan adalah untuk menambah nilai kualitas suatu objek.
  • Fungsi isyarat adalah sebagai tanda atau ciri tertentu untuk menjelaskan suatu keadaan.
  • Fungsi komunikasi sebagai pemberi informasi kepada pengamat objek tertentu.

Nah itulah pengertian dari warna primer, warna sekunder, dan warna tersier. Dari ketiga warna primer tersebut, anak mama bisa bereksperimen membuat banyak warna dengan mudah.

Demikian ulasan tentang Contoh Warna Primer dan Bedanya dengan Warna Sekunder & Tersier semoga bermanfaat.