Dijamin Berhasil, Begini Negosiasi Dengan Atasan Masalah Gaji
Nego Gaji Dengan Atasan | Foto : Media Cirebon 

Media Cirebon - Negosiasi gaji adalah sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan begitu saja ketika kamu baru pertama kali wawancara. Karena setelah menjadi karyawan, kamu juga bisa melakukan negosiasi ulang gaji atau meminta kenaikan gaji. Negosiasi gaji yang dimaksud di sini tidak hanya terkait dengan jumlah pendapatan yang kamu dapatkan, tetapi juga terkait dengan beban kerja kamu dan pengakuan atas kinerja kamu di tempat kerja.

Siapa yang ingin dibayar lebih rendah dari yang pantas mereka terima? Pasti tidak ada, tolong. Oleh karena itu, mengetahui cara menegosiasikan gaji penting untuk kamu miliki. Negosiasi Gaji Dengan Atasan tentang gaji yang kamu terima sebagai seorang profesional umumnya dilakukan selama wawancara kerja. Namun, hal ini juga bisa terjadi pada momen-momen tertentu dalam jenjang karir kamu. 

Misalnya, ketika kamu merasa telah bekerja di suatu tempat untuk waktu yang lama dan layak mendapat kenaikan gaji. Selain itu, membahas kenaikan gaji juga biasa terjadi jika kamu merasa dibayar rendah, baik di industri kamu maupun dibandingkan dengan rekan kerja lainnya. Lantas, bagaimana cara menegosiasikan gaji yang baik dan benar? Berikut pengertian gaji dan tips bernegosiasi dengan atasan terkait masalah gaji.

Apa itu Gaji?


Masih bingung arti gaji? Mungkin sebagian dari kamu sudah bekerja dan mengetahui apa itu gaji, namun masih banyak yang belum mengerti apa itu gaji? Kami ingin menjelaskan sedikit informasi tentang Pengertian dan Jenis gaji. Gaji adalah upah atau honorarium yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan dengan sistem kontrak kerja. 

Gaji juga dapat diartikan sebagai proses pembayaran upah kepada seseorang atau individu untuk menggantikan pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan. Seringkali gaji dan upah dianggap memiliki arti yang sama oleh kebanyakan orang. Asumsi ini terjadi mungkin karena gaji dan upah sama-sama merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawannya.

Tips Nego Naik Gaji Agar Berhasil 

Tips Nego Naik Gaji Agar Berhasil
Tips Nego Naik Gaji Agar Berhasil 

Sebenarnya pembahasan gaji tidak hanya dilakukan saat kamu sudah lama bekerja di perusahaan tersebut, namun pembahasan gaji ini juga sering dilakukan jika kamu merasa mendapatkan gaji yang lebih rendah dibandingkan dengan industri kamu atau rekan kerja lainnya. Jadi, bagaimana kamu sebenarnya meminta kenaikan gaji yang baik? Berikut beberapa triknya:


1. Pahami Keterampilan Yang Kamu Miliki


Langkah pertama yang kamu lakukan adalah memahami keterampilan yang kamu miliki. Tidak hanya itu, kamu juga harus mengetahui rata-rata gaji untuk posisi kamu saat ini di industri dan area yang sama menurut UMP atau upah minimum provinsi. kamu dapat menceritakan tentang pencapaian yang telah kamu buat dan apa yang telah kamu lakukan untuk perusahaan.


2. Pilih Rentang Tertinggi Tapi Wajar


Tips kenaikan gaji berikutnya adalah memilih kisaran tertinggi, tetapi tetap masuk akal. Biasanya, perusahaan akan menurunkan gaji dari permintaan kenaikan yang kamu berikan pertama kali tersebut. Oleh karena itu, setelah kamu mengetahui nominal gaji yang sesuai dengan posisi kamu, kamu bisa menetapkan nilai gaji tertinggi.

3. Sebutkan Alasan Kenaikan Gaji


Jika kamu hanya menyampaikan keterampilan yang kamu miliki tetapi tidak menyampaikan alasan sebenarnya mengapa gaji kamu harus meningkat, usaha kamu akan sia-sia. Misalnya, kamu bisa meminta kenaikan gaji karena beban kerja yang kamu miliki cukup berat, seperti mengerjakan tugas klien yang kompleks, dan memakan banyak waktu. Kemudian, alasan lain seperti beban kerja yang diberikan kepada kamu tidak sesuai dengan kesepakatan awal. 

Namun, saat menyampaikan alasan ini, hindari menyampaikan alasan pribadi seperti memiliki masalah keuangan seperti kenaikan sewa dan lain-lain. Jangan sampai mengunakan alasan pribadi untuk mendapatkan persetujuan kenaikan gaji. Meski nanti bos akan bersimpati, hal ini kurang etis digunakan saat meminta kenaikan gaji.

4. Bertanyalah Pada Saat Yang Tepat


Tip selanjutnya untuk menegosiasikan kenaikan gaji adalah memintanya di waktu yang tepat. Biasanya kenaikan gaji diberikan pada periode tertentu seperti awal tahun atau pertengahan tahun. Itu sebabnya kamu harus mengajukan gaji beberapa bulan sebelumnya. Namun, jika perusahaan tidak pernah memberikan kenaikan gaji sejak awal bekerja, beranilah berbicara dengan atasan kamu, namun pilihlah waktu yang tepat.

5. Hindari Mengancam Resign


Tip terakhir untuk menegosiasikan kenaikan gaji adalah menghindari ancaman untuk mengundurkan diri. Mengancam untuk berganti pekerjaan tidak akan membantu kamu menaikkan gaji, tetapi akan menjadi bumerang bagi kamu. 

Jika tips negosiasi kenaikan gaji diatas berhasil, jangan hanya menggunakan gaji untuk belanja saja ya? Sebagian dari gaji ini dapat kamu gunakan untuk membantu menciptakan kemakmuran di Indonesia dengan menyalurkannya kepada para pengusaha kecil di desa-desa terpencil melalui kami. Selain membantu sesama, kamu juga bisa mendapatkan keuntungan menarik hingga 15% flat per tahun.

Komponen Gaji Umum Karyawan

Komponen Gaji Umum Karyawan
Komponen Gaji Umum Karyawan | Foto : Media Cirebon 

1. Gaji  Pokok


Gaji pokok adalah upah pokok yang diberikan kepada pegawai berdasarkan tingkat atau jenis pekerjaan. Besaran tersebut mengacu pada upah minimum regional (UMR) yang berlaku di kota/daerah, serta jabatan dan tanggung jawab karyawan di dalam perusahaan. Porsi upah pokok dalam gaji umumnya tidak lebih dari 75% dari total gaji yang akan diterima.

2. Uang saku


Tunjangan dibagi menjadi 2 buah jenis, yaitu tunjangan tetap dan juga tunjangan tidak tetap. Berdasarkan SE-07/MEN/1990 tentang Pengelompokan Upah, tunjangan tetap adalah pembayaran yang bersifat tetap, berkaitan dengan pekerjaan yang diberikan secara tetap kepada pekerja dan keluarganya dan dibayarkan dalam satuan waktu yang sama dengan pembayaran upah pokok. Contoh tunjangan tetap adalah tunjangan istri, tunjangan anak, tunjangan perumahan, tunjangan daerah, dan sebagainya.

Sedangkan tunjangan tidak tetap merupakan pembayaran yang secara langsung atau juga tidak langsung berkaitan dengan pekerja, yang diberikan secara tidak tetap dan juga dibayarkan menurut satuan waktu yang tidak sama dengan waktu pembayaran upah pokok, seperti transportasi. tunjangan yang dihitung berdasarkan kehadiran, tunjangan makan jika diberikan berdasarkan kehadiran, dan sebagainya.

3. Potongan 


Potongan adalah komponen yang mengurangi gaji. Ada potongan yang tidak tetap, seperti denda keterlambatan, sanksi pelanggaran peraturan perusahaan, dan lain sebagainya sesuai dengan kebijakan perusahaan. Ada juga potongan tetap, seperti PPh 21 atau tunjangan kesejahteraan sosial yang iurannya sebagian diambil dari gaji pegawai, seperti BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Besaran pemotongan gaji ini memiliki perhitungan yang berbeda-beda untuk setiap karyawan. 

Terkadang, hal ini membuat proses perhitungan penggajian menjadi rumit karena ada komponen pajak penghasilan karyawan yang harus disertakan. Belum lagi dilanjutkan dengan adanya pelaporan PPh 21 setiap bulannya. Hal ini menuntut staf SDM atau pihak yang bertugas menghitung pajak pegawai untuk bekerja lebih teliti agar tidak salah hitung PPh 21 dan tidak terlambat melaporkan pajak ke Negara. 

Kamu bisa berkonsultasi dengan kami untuk perhitungan PPh 21 atas gaji karyawan kamu. Dengan bantuan konsultan pajak yang berpengalaman, masalah pajak karyawan kamu dapat ditangani dengan tepat dan akurat. Tidak hanya perpajakan karyawan, jasa kami juga dapat membantu kamu mengelola pajak perusahaan lainnya, serta masalah keuangan. Silahkan hubungi kami untuk informasi layanan lengkap.

4. Upah Lembur


Pengusaha yang mempekerjakan karyawan di luar jam kerja wajib membayar upah lembur dan harus dimasukkan dalam perhitungan gaji karyawan. Besarnya uang lembur dapat ditentukan sesuai dengan kebijakan perusahaan dan kesepakatan antara kedua belah pihak (perusahaan dan karyawan).

5. Bonus


Komponen terakhir dalam menghitung gaji karyawan adalah bonus. Jenis pembayaran yang termasuk dalam bonus adalah tunjangan hari raya, bonus prestasi kerja, bonus tahunan, dan sebagainya. Perhitungan besaran bonus karyawan ini ditentukan berdasarkan kondisi dan kebijakan perusahaan.

Tujuan Gaji

Tujuan Gaji
Tujuan Gaji| Foto : Pixabay 

1. Stabilitas Karyawan


Dengan adanya program kompensasi yang berdasarkan prinsip adil dan mampu serta konsistensi eksternal yang kompetitif, dapat dikatakan bahwa stabilitas karyawan lebih terjamin karena turnover yang relatif kecil.


2. Asosiasi Kerjasama


Pemberian gaji merupakan bentuk kerjasama formal antara pemberi kerja dan pekerja. Karyawan juga dapat dituntut untuk melakukan pekerjaannya dengan baik, sedangkan pemberi kerja atau pemberi kerja diwajibkan untuk membayar gaji sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati bersama.

3. Disiplin


Pemberian remunerasi yang cukup besar akan membuat kedisiplinan pegawai menjadi lebih baik. Karyawan tentunya akan sadar dan mampu untuk mematuhi peraturan yang berlaku.

4. Motivasi


Jika remunerasi yang diberikan tidak cukup besar, manajer akan dengan mudah memotivasi bawahannya.

5. Kepuasan Kerja


Dengan remunerasi, karyawan akan dapat memenuhi ruang lingkup kebutuhan fisik, status sosial, dan egoisme mereka sehingga mereka bisa mendapatkan kepuasan kerja yang dihasilkan dari posisinya.

6. Pengaruh Serikat Buruh


Dengan program kompensasi yang baik, pengaruh serikat pekerja dapat dihindari dan karyawan juga akan lebih fokus pada pekerjaannya.

Metode Pembayaran Gaji

Metode Pembayaran Gaji
Metode Pembayaran Gaji | Foto : Pixabay

1. Metode Jamak


Metode jamak adalah metode penentuan gaji berdasarkan beberapa pertimbangan seperti ijazah, sifat pekerjaan, pendidikan formal dan juga hubungan keluarga yang menentukan besarnya gaji pokok seseorang.

2. Metode Tunggal


Metode tunggal adalah metode dimana gaji pokok ditentukan menurut atau berdasarkan ijazah terakhir dari pendidikan formal pegawai. Sehingga tingkat golongan dan gaji pokok ditentukan berdasarkan ijazah terakhir yang dijadikan standar.

Peran Gaji


1. Aspek Pengusaha


Gaji adalah pendapatan yang biasanya diterima oleh seseorang dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Gaji juga bukan satu-satunya motivasi bagi karyawan untuk berprestasi, namun gaji dapat dikatakan penting karena dapat membantu mendorong karyawan untuk berprestasi, sehingga tinggi rendahnya gaji yang diberikan kepada karyawan akan mempengaruhi kinerja dan loyalitas karyawan terhadap perusahaan.

2. Aspek Pemberi Kerja (majikan)


Gaji merupakan salah satu unsur utama dalam mempertimbangkan biaya produksi dan aspek dalam menentukan harga pokok barang yang dapat menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Sebagai contoh, jika suatu perusahaan dapat memberikan gaji yang terlalu tinggi, maka perusahaan juga akan menghasilkan harga pokok yang tinggi dan sebaliknya jika gaji yang diberikan terlalu rendah akan menyebabkan perusahaan sulit untuk mencari pekerja.

Demikian ulasan tentang, Dijamin Berhasil, Begini Negosiasi Dengan Atasan Masalah Gaji. Semoga bermanfaat.