Cara Rahasia Menghitung Dan Membayar Gaji Karyawan Dengan Benar
Cara Menghitung Gaji Karyawan | Foto : Media Cirebon 

Media Cirebon - Ketika seorang pelaku usaha memutuskan untuk merekrut karyawan, tepat pada saat itu ada tantangan baru yang harus ditaklukkan. Sebab, mengelola usaha dengan dukungan karyawan akan berbeda dengan mengelola secara mandiri. Ada cukup banyak hal baru yang bisa kamu pelajari tentang karyawan. Yang tidak boleh kamu lupakan tentunya ialah cara menghitung gaji karyawan. 

Gaji atau upah merupakan komponen tenaga kerja yang diatur dalam UU Cipta Kerja. Gaji merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi seseorang untuk bertahan atau berpindah pekerjaan. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan pertimbangan yang rasional untuk menentukan Gaji Karyawan. Namun, proses ini bisa sangat merepotkan, terutama bagi bisnis yang baru memulai. 

Komponen Perhitungan Gaji Karyawan

Komponen gaji utama adalah gaji pokok, yaitu kompensasi pokok yang dibayarkan kepada karyawan atas (hasil) pekerjaannya. Sedangkan komponen kedua adalah tunjangan tetap. Gaji pokok dan tunjangan tetap diberikan dalam jumlah yang tetap dan teratur setiap bulan, kecuali ada kebijakan kenaikan upah atau imbalan kerja. 

Kedua komponen ini tidak dipengaruhi oleh variabel kehadiran, prestasi, dan sebagainya. Aturan dasar komposisi gaji pokok dan tunjangan tetap adalah gaji pokok paling sedikit 75% dari total gaji pokok dan tunjangan tetap. Jika ada komponen ketiga, seperti tunjangan tidak tetap, maka rumus komposisi di atas tetap berlaku. Selain itu, ada juga gaji yang diberikan dalam bentuk komponen tunggal yaitu gaji atau upah saja tanpa sebuah tunjangan.

1. Gaji Pokok

Yang dimaksud dengan gaji pokok adalah gaji pokok yang besarnya berdasarkan jabatan dalam perusahaan dan kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak kerja. Semakin berat jabatannya, semakin tinggi gaji pokoknya.

2. Potongan

Cara menghitung gaji bersih perusahaan perlu memasukkan komponen pengurang gaji. Bentuk pemotongan gaji tentunya berkaitan dengan pegawai misalnya PPh, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, tunggakan dan iuran hari tua.

3. Tunjangan

Selanjutnya tunjangan yang merupakan pembayaran selain gaji pokok yang diterima secara tetap atau tidak tetap. Contoh tunjangan tidak tetap ialah tunjangan transportasi dan juga makan. Sedangkan tunjangan yang tetap seperti tunjangan untuk anak dan istri.

4. Upah Lembur

Selain pemotongan, cara menghitung gaji bersih juga berkaitan dengan penambahan yang disebut pendapatan insidental. Artinya, penghasilan diberikan kepada karyawan karena suatu alasan. Salah satu contohnya adalah uang lembur.

Cara Menentukan Gaji Pokok Karyawan

Cara Menentukan Gaji Pokok Karyawan
Menentukan Gaji Pokok Karyawan | Foto : Media Cirebon 

1. Aturan Pengupahan

Setidaknya ada empat aturan mengenai pengupahan yang harus dijadikan pedoman oleh pengusaha dalam menentukan gaji pokok karyawan, yaitu UU Cipta Kerja, peraturan pemerintah tentang pengupahan, peraturan pemerintah provinsi, dan peraturan pemerintah kota/kabupaten. Provinsi dan kota/kabupaten yang dimaksud di sini adalah wilayah tempat kedudukan usaha. 

Seperti disebutkan secara singkat sebelumnya, pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk mengeluarkan peraturan tentang upah minimum yang harus dipatuhi oleh semua pengusaha. Aturan ini diperbarui setiap tahun sesuai dengan kondisi ekonomi dan pekerjaan. Penetapan upah minimum merupakan isu sensitif karena sering diwarnai konflik antara kelompok pekerja dan pengusaha. 

Pengusaha harus berhati-hati dalam mengikuti aturan pengupahan agar tidak terjadi masalah ketenagakerjaan yang dapat mengakibatkan sanksi dan mengganggu jalannya usaha. Aturan ini juga mencakup pengecualian yang berlaku untuk jenis usaha tertentu, terutama usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

2. Skala Upah

Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja, skala pengupahan adalah kisaran nominal upah dari yang terendah sampai yang tertinggi untuk setiap kelompok jabatan. Pemilik bisnis harus menyimpan data tentang skala upah karyawannya. 

Dari data tersebut dapat ditentukan gaji pokok setiap pegawai sesuai dengan golongannya. Jangan sampai gaji terlalu tinggi atau terlalu rendah dalam skala upah. Hal ini dikarenakan adanya risiko konflik antar karyawan akibat ketimpangan gaji sehingga produktivitas usaha juga terpengaruh.

3. Gaji Pasaran

Dalam industri bisnis, umumnya ada informasi tentang kisaran gaji pasar karyawan untuk jenis pekerjaan dan posisi yang sama di setiap perusahaan. kamu bisa mengacu pada nilai gaji pasar ini untuk menentukan gaji pokok karyawan. Selain melihat industri yang sama, perhatikan wilayah domisili perusahaan. Hal ini karena gaji di setiap daerah berbeda meskipun industrinya sama. 

Misalnya, di industri kesehatan, gaji manajer pemasaran produk kesehatan di Jakarta pasti berbeda dengan gaji pemegang jabatan yang sama di Yogyakarta. Gaji manajer di Jakarta biasanya lebih tinggi karena berbagai faktor, mulai dari upah minimum hingga biaya hidup yang cenderung lebih tinggi daripada di Yogyakarta.

4. Kontribusi Karyawan

Setiap karyawan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya kepada perusahaan. kamu dapat menilai kontribusi itu dan mengubahnya menjadi gaji pokok nominal. Semakin besar kontribusi maka semakin besar pula potensi pegawai tersebut untuk menerima gaji pokok yang lebih tinggi dibandingkan pegawai lainnya. 

Kontribusi juga yang didasarkan pada peran jabatan atau jabatan yang dipegang oleh karyawan. Semakin tinggi jabatannya maka semakin tinggi pula gaji pokoknya, karena semakin besar tanggung jawab untuk berkontribusi pada perusahaan.

Cara Menghitung Gaji Karyawan

Cara Menghitung Gaji Karyawan
Cara Menghitung Gaji Karyawan | Foto : Media Cirebon 

Berdasarkan UU Cipta Kerja, pegawai dapat direkrut dengan perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) dan perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT). Perjanjian ini menentukan status karyawan di perusahaan. Pekerja yang dipekerjakan dalam pkwt umumnya adalah pekerja harian, kontrak, atau tidak tetap. 

Sedangkan pegawai yang bekerja dengan pkwtt adalah pegawai tetap. Pegawai pkwt dapat dibayar bulanan atau harian dengan jumlah yang bervariasi, sedangkan pegawai pkwtt umumnya menerima gaji bulanan tetap. Jika menggunakan gaji bulanan, berarti karyawan tersebut menerima jumlah gaji yang sama setiap bulannya berdasarkan perjanjian kerja.

1. Cara Menghitung Gaji Karyawan Harian 

Cara menghitung gaji karyawan setiap hari cukup mudah. Cukup kalikan upah harian atau mingguan dengan jumlah hari kerja karyawan. Misalnya, Daniel mendapat gaji harian sebagai buruh sebesar 200 ribu. Pada Januari tahun 2030, ia bekerja selama 14 hari. Jadi gaji yang diterimanya selama bulan Januari adalah Rp 200.000 x 14 hari = Rp 2.800.000.

2. Cara Menghitung Gaji Karyawan Per Jam

Gaji pegawai PKWTT juga dapat dihitung berdasarkan jam kerja jika jumlah jam kerja kurang dari 35 jam per minggu. Menurut Peraturan Pemerintah pada Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, gaji per jam adalah upah sebulan yang dibagi 126. 

Pembagi 126 diperoleh dari rata-rata jumlah jam kerja selama seminggu (29 jam) dikalikan jumlah minggu dalam setahun ( 52 minggu), kemudian dibagi dengan jumlah bulan dalam setahun (12 bulan). Misalnya, Tanti memiliki gaji bulanan Rp 5.000.000. Per Januari 2022, ia hanya bekerja kurang dari 35 jam seminggu sehingga gajinya dihitung per jam. Besaran gaji yang diterima Tanti adalah Rp 5.000.000:126 = Rp 39.682 per jam.

3. Cara Menghitung Gaji Karyawan Pro-Rata

Ketika seorang karyawan masuk kerja di tengah bulan, dia tetap berhak menerima gaji seperti karyawan lainnya pada tanggal pembayaran. Tetapi gaji tidak penuh sebulan, tetapi dihitung dengan skema prorata menurut hari kerja dengan menggunakan rumus jumlah hari kerja per bulan dibagi dengan jumlah hari kerja karyawan dikalikan dengan upah per bulan. 

Misalnya, Ikha pergi bekerja pada tanggal 15 Januari. Gajinya dalam per bulan disepakati Rp 7.000.000 dengan jangka waktu kerja 5 hari per minggu. Pada bulan itu ada 20 hari kerja dan Beni bekerja selama 11 hari. Jadi perhitungan gaji Ikha (11:20) x Rp 7.000.000 = Rp 3.850.000. Sebagai catatan, perhitungan gaji di atas menggunakan skema gaji pokok sederhana. Itu tidak termasuk komponen gaji lainnya seperti tunjangan tetap dan variabel serta pajak penghasilan dan pemotongan lainnya.

4. Cara Membayar Gaji Karyawan

Tidak hanya cara menghitung gaji karyawan, cara pembayaran gaji juga harus disiapkan saat merekrut pencari kerja. Pembayaran gaji menggunakan amplop masih digunakan sampai sekarang meskipun rumit dan merepotkan dalam pembukuan akuntansi. Padahal, pembukuan ini sangat diperlukan guna untuk menyusun laporan keuangan. 

Pelaku usaha modern dan yang berada di kota besar cenderung menggunakan mekanisme transfer bank ke rekening pegawai. Cara ini lebih aman, sederhana, dan cepat. Namun, pembayaran melalui transfer perlu memanfaatkan platform manajemen pengeluaran agar lebih mudah. Tidak perlu datang ke ATM atau teller bank untuk mentransfer gaji karyawan satu per satu. Selama ada komputer atau perangkat yang terhubung ke Internet, pembayaran gaji dapat dilakukan kapan saja.

Manfaat Insentif Bagi Perusahaan

Manfaat Insentif Bagi Perusahaan
Manfaat Insentif Bagi Perusahaan | Foto : Media Cirebon 

1. Kinerja Karyawan Semakin Baik

Dengan memberikan insentif gaji kepada karyawan, perusahaan dapat meningkatkan kinerja karyawan menjadi lebih baik, sehingga berdampak pada kemajuan perusahaan.

2. Karyawan Lebih Menghormati Kepemimpinan

Manfaat lain yang akan dirasakan perusahaan adalah karyawan akan lebih menghormati pimpinan. Hal ini dikarenakan karyawan akan merasa lebih dihargai sehingga rasa hormat terhadap pemimpin meningkat.

3. Meningkatkan Citra Baik Perusahaan

Dengan memberikan insentif gaji kepada karyawan, kamu dapat meningkatkan citra baik perusahaan. Karyawan yang mendapatkan insentif tersebut pasti akan menceritakan insentif yang diberikan kepada rekan kerjanya, sehingga dapat meningkatkan citra positif.

4. Turnover Karyawan Rendah

Manfaat selanjutnya, dengan memberikan insentif kepada karyawan bisa menekan angka turnover karyawan lho. Tentunya hal ini dapat membuat karyawan merasa nyaman dengan perusahaan.

5. Meningkatkan Loyalitas Karyawan Kepada Perusahaan

Manfaat terakhir yang akan dirasakan perusahaan adalah loyalitas karyawan. Karyawan yang diberikan insentif yang sesuai cenderung mau bekerja lebih giat dan memiliki inisiatif yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan ketika karyawan menerima insentif, tentunya akan ada rasa balas jasa dan dorongan untuk meningkatkan prestasi kerjanya bagi perusahaan.

Manfaat Insentif Bagi Karyawan

Manfaat Insentif Bagi Karyawan
Manfaat Insentif Bagi Karyawan | Foto : Pixabay

1. Motivasi Kerja Meningkat

Pengaruh insentif gaji yang diberikan oleh perusahaan dapat mempengaruhi kinerja karyawan secara lebih signifikan. Karyawan dapat menjadi lebih termotivasi dan lebih bersemangat dalam bekerja.

2. Menerima Penghasilan Selain Gaji

Manfaat selanjutnya adalah karyawan akan mendapatkan penghasilan tambahan selain gaji. Tentunya hal ini dapat menambah penghasilan dan dapat dimanfaatkan oleh karyawan untuk memenuhi kebutuhan lainnya.

3. Menumbuhkan Rasa Dihargai

Dengan diberikan gaji insentif, tentunya karyawan akan merasa lebih dihargai atas kerja kerasnya selama ini untuk memajukan perusahaan.

4. Meningkatkan Kepuasan Kinerja

Selain menumbuhkan rasa hormat, pemberian insentif juga dapat meningkatkan kepuasan kinerja. Tentunya kepuasan kinerja dapat menentukan kualitas kerja seorang karyawan. Selain itu dampak kepuasan kinerja akan membuat karyawan lebih produktif dan betah bekerja di perusahaan.

5. Bisa Digunakan Untuk Kebutuhan Mendesak

Tunjangan insentif bagi karyawan, yang dapat digunakan untuk kebutuhan mendesak. Karyawan pasti akan merasa senang jika mendapat insentif, apalagi saat kebutuhan mendesak datang.

Demikian ulasan tentang, Cara Rahasia Menghitung Dan Membayar Gaji Karyawan Dengan Benar. semoga bermanfaat.