Pengertian Dan Teori Belajar Menurut Jerome Bruner
Jerome (Seymour) Bruner | Foto : Wikipedia 

Media Cirebon - Jerome (Seymour) Bruner adalah seorang psikolog Amerika dan peneliti senior di Fakultas Hukum Universitas New York, lahir pada tanggal 1 Oktober 1915 di New York, Amerika dan meninggal pada tanggal 5 Juni 2016. Bruner memberikan kontribusi yang signifikan dalam bidang manusia. psikologi kognitif dan teori pembelajaran kognitif dalam psikologi pendidikan.

Jerome Bruner percaya bahwa belajar melibatkan tiga proses kognitif: memperoleh informasi baru, mengubah pengetahuan, dan menguji relevansi dan akurasi pengetahuan. 

Pandangannya tentang pembelajaran, yang dikenal sebagai konstruktivisme instrumental, didasarkan pada dua prinsip: pengetahuan orang tentang dunia didasarkan pada model yang mereka bangun tentang realitas, dan model tersebut disesuaikan dengan kegunaannya bagi individu.

Kematangan intelektual atau pertumbuhan kognitif pada individu ditunjukkan dengan meningkatnya kemandirian respon dari sifat stimulus. Pertumbuhan ini bergantung pada bagaimana individu menginternalisasi peristiwa ke dalam "sistem penyimpanan" yang sesuai untuk lingkungan.

Pertumbuhan ini meliputi peningkatan kemampuan individu untuk mengkomunikasikan kepada diri sendiri atau kepada orang lain tentang apa yang telah atau akan dilakukan.

3 Ciri khas Teori Pembelajaran Menurut Bruner

Menurut Bruner, pembelajaran bermakna hanya dapat terjadi melalui pembelajaran penemuan. Pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran penemuan bersifat tahan lama dan memiliki efek transfer yang lebih baik. Pembelajaran penemuan meningkatkan penalaran dan kemampuan berpikir mandiri, serta melatih kemampuan kognitif untuk menemukan dan memecahkan masalah.

1. Empat Tema Mengenai Pendidikan

Bruner mempertanyakan berapa banyak informasi yang dibutuhkan untuk diubah. Penting juga untuk diketahui bahwa ada empat tema pendidikan yang perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran:

1. Menekankan pentingnya struktur pengetahuan. Hal ini diperlukan karena dengan struktur pengetahuan, kita membantu siswa untuk melihat bagaimana fakta-fakta yang tampaknya tidak berhubungan dapat dihubungkan satu sama lain.

2. Tentang kesiapan belajar. Menurut Bruner, kesiapan terdiri dari penguasaan keterampilan yang lebih sederhana yang memungkinkan seseorang mencapai keterampilan yang lebih tinggi.

3. Menekankan nilai intuisi dalam proses pendidikan. Dengan intuisi, teknik intelektual digunakan untuk sampai pada formulasi tentatif tanpa melalui langkah-langkah analitis untuk menentukan apakah formulasi tersebut merupakan kesimpulan yang valid atau tidak.

4. Tentang motivasi atau keinginan untuk belajar, dan cara-cara yang dimiliki guru untuk merangsang motivasi itu.

2. Model dan Kategori

Pendekatan pembelajaran Bruner didasarkan pada dua asumsi. Asumsi yang pertama adalah bahwa perolehan ilmu pengetahuan merupakan proses interaktif. Berbeda dengan behavioris, Bruner percaya bahwa orang yang sedang belajar secara aktif berinteraksi dengan lingkungannya, dan bahwa perubahan tidak hanya terjadi pada lingkungan tetapi juga dalam diri individu itu sendiri.

3. Belajar sebagai Proses Kognitif

Bruner berpendapat bahwa belajar melibatkan tiga proses yang terjadi hampir bersamaan. Ada tiga proses kognitif yang berlangsung dalam pembelajaran:

1. Tahap informasi, yaitu tahap awal untuk memperoleh ilmu pengetahuan atau pengalaman baru,

2. Tahap transformasi, yaitu tahap memahami, mencerna, dan menganalisis pengetahuan baru dan mengubahnya menjadi bentuk baru yang mungkin berguna untuk hal lain,

3. Evaluasi, yaitu untuk menentukan apakah hasil transformasi pada tahap kedua sudah benar atau belum.

Pada tahap Proses Kognitif ini, bahasa adalah pola simbolik dasar, dan anak memanipulasi simbol atau simbol dari objek tertentu. Baca juga mengenai Teori Kognitif Jean Piaget sebagai berikut:

1. Metode penyajian enaktif adalah melalui tindakan, sehingga bersifat manipulatif. Dengan cara ini, seseorang mengetahui suatu aspek realitas tanpa menggunakan pikiran atau kata-kata. Jadi metode ini terdiri dari penyajian peristiwa masa lalu melalui respons motorik. Pada tahap ini, penyajian yang dilakukan melalui tindakan anak terlihat secara langsung dalam memanipulasi (mengutak-atik) objek. Misalnya, seorang anak yang enaktif tahu cara mengendarai sepeda.

2. Metode presentasi ikonik didasarkan pada pemikiran internal. Pengetahuan disajikan oleh sekumpulan gambar yang mewakili sebuah konsep, tetapi tidak sepenuhnya mendefinisikan konsep tersebut. Pada tahap ini kegiatan penyajian didasarkan pada pemikiran internal, dimana pengetahuan disajikan melalui rangkaian gambar atau grafik yang dibuat oleh anak, berkaitan dengan gambaran mental dari objek yang dimanipulasi. Misalnya, segitiga mewakili konsep segitiga.

3. Presentasi simbolik menggunakan kata-kata atau bahasa. Presentasi simbolik ditunjukkan oleh kemampuan seseorang untuk lebih memperhatikan proposisi atau pernyataan daripada objek, memberikan struktur hierarkis pada konsep, dan mempertimbangkan kemungkinan alternatif dengan cara kombinatorial. Pada tahap ini kegiatan penyajian didasarkan pada pemikiran internal, dimana pengetahuan disajikan melalui rangkaian gambar atau grafik yang dibuat oleh anak, berkaitan dengan gambaran mental dari objek yang dimanipulasi.

Demikian Ulasan Artikel Mengenai Pengertian Dan Teori Belajar Menurut Jerome Bruner, Semoga artikel ini sangat bermanfaat dan menambah wawasan bagi anda semua.