Penyebab dan Cara Berkomunikasi Dengan Penyandang Tunarungu
Ilustrasi Tunarungu | Foto : Berbagai Sumber

Media Cirebon - Orang yang menderita kelainan pendengaran disebut tunarungu. Mereka kehilangan kemampuan mendengar dan ini menghambat proses informasi bahasa melalui pendengarannya, baik dengan atau tanpa menggunakan alat bantu dengar. Meskipun demikian, batas pendengaran yang dimiliki oleh orang tunarungu masih cukup memungkinkan proses informasi bahasa melalui pendengaran terjadi dengan sukses.

Ada dua jenis gangguan pendengaran yang dapat menyebabkan seseorang menjadi tunarungu, yaitu gangguan pendengaran yang bersifat kongenital (dilahirkan dengan gangguan tersebut) dan yang terjadi setelah lahir.

Tunarungu yang bersifat kongenital dapat disebabkan oleh mutasi genetik, keturunan dari orang tua yang menderita gangguan pendengaran, atau paparan penyakit saat masih dalam kandungan. Sementara itu, tunarungu yang terjadi setelah lahir seringkali disebabkan oleh paparan suara yang terlalu keras dalam jangka waktu yang lama, usia yang semakin tua, cedera kepala, atau penyakit tertentu seperti infeksi.

Alat Bantu Dengar untuk Tunarungu

Penggunaan alat bantu dengar dapat membantu meningkatkan fungsi pendengaran bagi orang yang menderita gangguan pendengaran atau tunarungu. Berikut adalah beberapa alat bantu yang dapat digunakan oleh orang yang menderita gangguan pendengaran atau tunarungu:

1. Alat bantu dengar (hearing aid)

2. Implan koklea (cochlear implant)

3. Perangkat pengeras suara (amplifier device)

4. Telepon dengan pembesar suara (amplified telephone)

5. TV dengan pembesar suara (amplified TV)

6. Radio dengan pembesar suara (amplified radio)

7. Alat penerjemah bahasa isyarat (sign language interpreter device)

8. Alat penerjemah bahasa braille (braille translator device)

9. Alat-alat tersebut dapat membantu orang yang menderita gangguan pendengaran atau tunarungu untuk terlibat dalam kegiatan sehari-hari dengan lebih mudah dan memperbaiki kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

Cara Berkomunikasi dengan Penyandang Tunarungu

Berkomunikasi dengan orang yang menderita gangguan pendengaran atau tunarungu tidak terlalu sulit, asalkan Anda mempelajari caranya dan bersabar. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk berkomunikasi dengan penyandang tunarungu:

  • Gunakan bahasa isyarat atau bahasa yang disesuaikan dengan kemampuan individu.
  • Gunakan bahasa tubuh, gestur, dan mimik wajah untuk mengikuti apa yang sedang dibicarakan.
  • Gunakan alat bantu dengar atau perangkat pengeras suara jika diperlukan.
  • Gunakan catatan atau tulisan tangan jika perlu.
  • Jangan berbicara terlalu cepat atau terlalu pelan, cobalah untuk berbicara dengan intonasi yang jelas dan berbicara dengan jarak yang cocok.
  • Berikan sedikit waktu kepada orang yang menderita gangguan pendengaran atau tunarungu untuk menanggapi apa yang Anda katakan.
  • Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.

Dengan melakukan hal-hal tersebut, Anda akan lebih mudah berkomunikasi dengan orang yang menderita gangguan pendengaran atau tunarungu.

Berkomunikasi dengan orang yang menderita gangguan pendengaran atau tunarungu mungkin merupakan tantangan tersendiri. Namun, jika Anda harus berkomunikasi dengan mereka secara rutin, ada baiknya Anda mempelajari bahasa isyarat yang resmi agar dapat memahami apa yang sedang dibicarakan dengan lebih mudah.

Dengan menggunakan bahasa isyarat saat berkomunikasi, orang yang menderita gangguan pendengaran atau tunarungu akan merasa lebih nyaman dan dapat memahami apa yang sedang dibicarakan dengan lebih mudah. Ini akan lebih efektif dibandingkan harus memerhatikan atau membaca gerakan bibir lawan bicara yang mungkin tidak selalu jelas.

Demikian Ulasan mengenai penyebab dan cara berkomunikasi dengan penyandang tunarungu, Semoga artikel ini sangat bermanfaat untuk anda semua