Sejarah dan Cara Bermain Lato-Lato
Presiden Jokowi menjajal mainan yang tengah viral di tengah masyarakat, nok-nok alias lato-lato, ketika mengunjungi salah satu pasar di Subang.

Media Cirebon - Akhir-akhir ini media sosial sedang dihebohkan dengan permainan tradisional bernama lato-lato. Bahkan Presiden RI, H. Joko Widodo menjajal permainan tersebut saat berkunjung ke Subang bersama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. sehingga menarik perhatian dan keingintahuan masyarakat tentang apa itu lato-lato.

Lato-lato adalah permainan yang viral di Amerika Serikat pada akhir tahun 1960-an dan awal 1970-an. Saat itu sangat populer. Pada tahun 1970-an, permainan tersebut telah mencapai Calcinatello, sebuah provinsi kecil di Italia dengan populasi 12.832 .

Menurut John P. Swann, seorang sejarawan di FDA, popularitas lato-lato di Calcinatello bahkan menyebabkan diadakannya kompetisi tahunan untuk para penggemar lato-lato di sana.

Penyebaran lato-lato yang viral di awal tahun 1970-an menyebabkan ratusan produsen mainan berhasil menjual jutaan lato-latos atau klaker ke orang-orang di seluruh dunia.

Menurut informasi yang dikumpulkan oleh Media Cirebon, permainan lato-lato adalah senjata yang berasal dari Argentina yang disebut Bolas atau Boleadoras. Senjata ini digunakan oleh gauchos (Koboy Argentina) untuk menangkap guanaco (hewan yang terlihat seperti ilama).

Permainan lato-lato terdiri dari dua bola polimer padat dengan diameter sekitar 5 cm atau 2 inci, yang masing-masing terhubung pada tali yang kuat.

Selain terbuat dari polimer, bola-bola pada lato-lato juga dapat terbuat dari akrilik, kayu, atau logam. Namun, bola lato-lato yang terbuat dari akrilik tidak dianjurkan untuk digunakan karena mudah pecah saat terjadi benturan keras sehingga pecahannya dapat menyebabkan bahaya bagi penggunanya.

Untuk menghindari bahaya permainan lato-lato bagi masyarakat, Food and Drugs Administration (FDA) yang biasanya bertanggung jawab mengatur keamanan makanan dan obat-obatan harus mengeluarkan undang-undang yang melarang mainan yang mengandung bahan kimia berbahaya, mudah terbakar, atau radioaktif.

Kemudian, tiga tahun kemudian, kewenangan tersebut diperluas dengan adanya Child Protection and Toy Safety Act yang melarang penjualan mainan yang dianggap berbahaya.

Kebijakan tersebut menyebabkan mainan yang awalnya dijual sebagai alat untuk mengajarkan koordinasi tangan dan mata bagi anak-anak menjadi terlarang. Fakta bahwa mainan lato-lato atau clacker pada waktu itu dapat berubah menjadi proyektil yang cukup berbahaya menjadi alasan untuk memberikan peringatan tentang risiko kebutaan.

Akhirnya, pada tahun 1971, FDA mengeluarkan standar keamanan baru bagi produsen mainan yang meliputi pengujian preskriptif dan catatan yang ketat. Hal ini menjadi hambatan bagi pembuat lato-lato atau clacker sehingga membuat permainan lato-lato ditarik dari pasaran.

Cara Bermain Lato-Lato

Cara bermain lato-lato cukup mudah. Pemain hanya perlu menggerakkan tangan untuk menyeimbangkan kedua bola lato-lato agar bertabrakan. Tabrakan antara kedua bola tersebut akan menghasilkan suara yang unik dan khas.

Meskipun terdengar mudah, lato-lato seringkali sulit dimainkan oleh pemula. Selain itu, jika tidak dapat memainkannya dengan benar, bola lato-lato bisa mengenai dan melukai tangan pemain.

Untuk menjadi cepat andal dalam bermain lato-lato, Anda harus rutin berlatih. Sebagai panduan, berikut adalah tutorial bermain lato-lato di bawah ini:

1. Pertama-tama, pegang kedua bola lato-lato dengan tangan.

2. Tarik tali yang menghubungkan kedua bola tersebut dengan tangan kanan Anda.

3. Tarik tali tersebut dengan cepat agar kedua bola tersebut bertabrakan.

4. Ulangi langkah 2 dan 3 hingga Anda terbiasa menggunakan lato-lato.

5. Berlatihlah secara teratur agar Anda dapat memainkannya dengan lebih andal.