Anggota TNI Memarahi dan Mengancam Pengendara Mobil di Semarang
Anggota TNI Memarahi Pengguna Jalan Raya | Foto : Instagram 

Media Cirebon - Sebuah rekaman visual yang menunjukkan seorang anggota TNI yang marah dan menggunakan kata-kata kasar terhadap pengemudi mobil di wilayah Semarang, kini menjadi viral di platform media sosial.

Video yang berdurasi 51 detik tersebut menampilkan adegan seorang anggota TNI yang mengambil sebuah pisau sangkur dari kendaraannya dan menunjukkannya kepada pengemudi mobil yang masih berada di dalam kendaraan tersebut.

Kodam IV Diponegoro, yang turut memperoleh rekaman video tersebut, memberikan konfirmasi dan membenarkan bahwa anggota TNI yang terekam dalam video viral adalah seorang prajurit Kodam IV Diponegoro dengan inisial ES, yang bertugas di Kodim 0733/Kota Semarang.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IV Diponegoro, Kolonel Inf Bambang Hermanto, menyatakan bahwa peristiwa kemarahan yang melibatkan ES terjadi pada hari Jumat (3/3) sekitar pukul 06.45 WIB di Jalan MH Thamrin, Semarang.

Bambang menjelaskan bahwa ES merasa marah karena mobil Toyota Sienta telah memotong jalurnya sejak di pertigaan Manggala, dari Jalan Gajah Mada menuju ke Jalan MH Thamrin.

"Bambang menyampaikan dalam keterangannya yang tertulis pada hari Minggu (5/3/2023) bahwa setelah melakukan penyelidikan dan identifikasi terhadap video viral tersebut, kami dapat memastikan bahwa anggota yang terlibat adalah ES yang bertugas di Kodim 0733 Kota Semarang. Pihak Kodim telah memanggil ES untuk dimintai keterangan."

"Perasaan marah yang dirasakan oleh anggota tersebut bermula dari situasi di mana mobilnya dipepet oleh mobil Toyota Sienta sejak berada di Jalan Gajah Mada hingga mencapai Thamrin. Dia merasa bahwa jalannya terganggu dan menilai bahwa pengemudi mobil Toyota Sienta kurang memperhatikan keselamatan pengendara lain di jalan raya. Akhirnya, oknum anggota ES memiliki niat untuk menghentikan mobil tersebut dan memberikan peringatan kepada pengemudinya," tambah Bambang.

Bambang menambahkan bahwa setelah tiba di lampu lalu lintas di Jalan MH. Thamrin, oknum ES menghentikan mobilnya dan mendekati pengemudi mobil Toyota Sienta yang berada di belakangnya untuk memberikan teguran. Namun, karena keduanya sama-sama merasa bahwa mereka benar, terjadi perdebatan yang memanas di antara keduanya. Akibatnya, ES merasa terprovokasi dan emosinya menjadi terpancing, dan dia kembali ke kendaraannya untuk mengambil pisau sangkur.

"Saat berhenti di lampu lalu lintas di Jalan Thamrin, ES keluar dari kendaraannya dan mendekati pengemudi mobil Toyota Sienta untuk memberikan teguran. Keduanya terlibat dalam perdebatan yang memanas karena sama-sama merasa bahwa mereka benar. Hal ini membuat ES emosi dan kemudian mengambil pisau sangkur yang merupakan bagian dari kelengkapan baju dinasnya," tambah Bambang.

Peristiwa emosi ES di jalan tersebut terlihat oleh seorang pengemudi mobil lain yang kemudian merekam kejadian tersebut dan mengunggahnya ke media sosial, yang kemudian menjadi viral.

Hari ini, menurut Bambang, kedua belah pihak dipertemukan oleh pihak Kodim 0733 Kota Semarang dan melakukan mediasi, yang akhirnya penyelesaian masalah secara kekeluargaan.

Bambang menegaskan bahwa sebagai warga negara, kita memiliki hak yang sama di mana pun berada, termasuk di jalan raya.

Bambang menyatakan, "Marilah kita sama-sama saling mengingatkan sebagai sesama pengguna jalan raya untuk menjunjung tinggi perilaku baik saat berkendara dan mematuhi seluruh peraturan lalu-lintas yang berlaku. Kita seharusnya saling menghormati dan menghargai satu sama lain demi menciptakan keamanan dan kenyamanan di jalan." (Dedi)