Museum Gedong Kirtya: Menampilkan Sejarah, Seni, dan Budaya Bali di Buleleng
Museum Gedong Kirtya | Foto : Media Cirebon 

Media Cirebon - Gedong Kirtya merupakan sebuah museum yang terletak di daerah Buleleng, Bali, dan berdekatan dengan pusat kota. Museum ini memiliki koleksi barang antik dan peninggalan yang sangat berharga. Koleksi utamanya terdiri dari lontar dan perpustakaan yang memuat informasi sejarah peradaban dan kebudayaan Bali pada masa lalu. Selain itu, terdapat juga banyak koleksi lain yang menarik perhatian para wisatawan, sehingga museum ini menjadi salah satu destinasi wisata yang populer.

Kehadiran museum yang menyimpan berbagai barang antik merupakan suatu penambah kategori wisata sejarah yang lengkap di Bali. Selama ini, banyak yang hanya mengenal wisata alam seperti pantai, air terjun, atau gunung. Namun, berkunjung ke museum sejarah juga layak dipertimbangkan. Meskipun mungkin tidak seberapa menghibur, namun pengunjung dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan mereka.

Karena memiliki banyak koleksi perpustakaan, beberapa orang mengira bahwa Gedong Kirtya adalah sebuah perpustakaan. Walaupun tidak terlalu ramai, namun setiap harinya banyak pengunjung yang datang ke museum ini. Tujuan utama pendirian museum ini adalah untuk melestarikan peninggalan nenek moyang yang sering dilupakan pada zaman ini.

Sejarah Museum Gedong Kirtya

Pada tahun 1928, Gedong Kirtya didirikan oleh I Gusti Putu Jelantik, seorang Patih Kerajaan Buleleng yang terkenal sebagai penulis dan kolektor manuskrip langka. Pada awalnya, koleksi museum ini terdiri dari koleksi pribadinya dan koleksi manuskrip dari keluarga kerajaan Bali. Namun, seiring berjalannya waktu, koleksi tersebut semakin bertambah lengkap berkat pengumpulan manuskrip dari beberapa daerah.

Pada awalnya, museum yang semula berfungsi sebagai perpustakaan difungsikan sebagai gudang untuk menyimpan manuskrip langka yang terancam punah. Namun, seiring berjalannya waktu, perpustakaan tersebut berkembang menjadi tempat kajian dan penelitian bagi para sarjana dan peneliti yang tertarik dengan sejarah, budaya, dan sastra Bali.

Bahkan saat ini, Gedong Kirtya telah memulai upaya pengarsipan digital koleksi manuskripnya dengan tujuan untuk mempermudah akses bagi para peneliti dan masyarakat umum yang ingin mempelajari sejarah dan budaya Bali. Sebagai salah satu perpustakaan kuno terbesar dan tertua di Indonesia, museum ini memiliki koleksi naskah kuno yang sangat mengesankan. Selain itu, pada tahun 2013 Gedong Kirtya juga telah dianugerahi pengakuan dari UNESCO sebagai Situs Warisan Budaya Takbenda.

Koleksi Museum Gedong Kirtya

Koleksi Museum Gedong Kirtya
Koleksi Museum | Foto : Media Cirebon 

Seperti halnya museum pada umumnya, Gedong Kirtya memiliki berbagai koleksi yang terawat dengan baik. Koleksi ini dapat dilihat oleh pengunjung untuk memperluas wawasan dan pengetahuan mereka. Berikut beberapa koleksi yang terdapat di Gedong Kirtya!

1. Naskah Lontar

Naskah lontar adalah suatu ragam aksara tradisional Bali yang terbuat dari daun lontar yang diukir dengan menggunakan alat tradisional. Naskah lontar umumnya berisi informasi mengenai berbagai bidang ilmu pengetahuan, agama, sejarah, sastra, dan seni. Saat ini, jumlah koleksi naskah lontar yang tersimpan di Gedong Kirtya telah mencapai lebih dari 4.000 eksemplar, termasuk beberapa manuskrip yang sangat langka dan jarang ditemukan di tempat lain.

Salah satu manuskrip yang sangat langka dan sulit ditemukan di tempat lain adalah Kakavin Sutasoma. Manuskrip ini yang ditulis pada abad ke-14 dan merupakan sebuah karya khas sastra Bali. Di dalamnya terkandung hikmah dan ajaran moral yang digunakan masyarakat Bali sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan, tidak hanya pada zaman kuno, tetapi masih relevan hingga saat ini.

2. Dokumen penting

Gedong Kirtya tidak hanya memiliki koleksi naskah lontar, tetapi juga memiliki koleksi dokumen penting lainnya yang tidak kalah berharga. Di antara dokumen-dokumen tersebut terdapat prasasti, surat resmi, dan dokumen sejarah yang memiliki nilai sejarah yang tinggi. Prasasti yang terdapat di sini termasuk prasasti Blanjong yang ditemukan di Sanur pada tahun 914. Prasasti ini menjadi salah satu sumber informasi yang sangat penting untuk memahami sejarah Bali pada masa lalu.

3. Gambar dan lukisan

Walaupun jumlahnya tidak terlalu banyak, museum tertua di Bali ini juga memiliki koleksi gambar dan lukisan kuno yang bernilai seni tinggi, seperti gambar wayang dan lukisan yang digunakan dalam upacara keagamaan. Selain itu, terdapat pula koleksi artefak dan benda seni seperti patung, tembikar, kain tradisional Bali, dan lain sebagainya.

4. Koleksi multimedia

Gedong Kirtya juga memiliki koleksi multimedia yang patut untuk diketahui dan mungkin menarik minat Anda. Koleksi multimedia ini meliputi rekaman suara, video, dan foto yang berkaitan dengan sejarah dan budaya Bali, yang keberadaannya turut memperkaya pemahaman tentang budaya dan sejarah Bali. Hal ini sangat penting untuk dijaga dan dipelajari.

Alamat dan rute menuju lokasi

Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa wisata sejarah di museum ini terletak di lokasi yang sangat strategis dan mudah dijangkau. Museum ini hanya berjarak sekitar 1 kilometer dari pusat kota, sehingga hanya memerlukan waktu kurang dari 5 menit untuk mencapai lokasi wisata tersebut. Salah satu landmark terpenting adalah Taman Kota Singaraja, terutama bagi wisatawan yang berada di wilayah Buleleng.

Untuk memperoleh informasi yang lebih lanjut, silakan mengunjungi Gedong Kirtya yang terletak di Jalan Veteran, Paket Agung, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali. Bagi wisatawan yang berasal dari luar kota, seperti Denpasar, dapat merujuk pada Taman Singaraja sebagai titik referensi utama. Untuk memudahkan perjalanan, dapat menggunakan bantuan Google Maps atau aplikasi GPS lainnya.

Biaya masuk ke objek wisata

Tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk mengisi waktu liburan, karena terdapat banyak destinasi wisata murah yang bisa dikunjungi. Gedong Kirtya adalah salah satunya, dengan biaya tiket masuk sebesar 5000 rupiah per orang, yang hanya berlaku pada hari Senin hingga Jumat. Hal ini tentu sangat menarik bagi wisatawan yang ingin berwisata dengan biaya terjangkau.

Bagi wisatawan yang datang pada hari Sabtu, Minggu, atau hari libur nasional, tidak akan dikenakan biaya tiket masuk di Gedong Kirtya. Namun, akan ada biaya tambahan seperti biaya parkir, meskipun tetap terjangkau, yaitu hanya 2000 rupiah untuk motor dan 5000 rupiah untuk mobil. Selain itu, waktu kunjungan ideal adalah pada jam kerja, yaitu dari pukul 08:00 hingga 16:00 waktu setempat.

Aktivitas menarik di Gedong Kirtya

Aktivitas menarik di Gedong Kirtya
Aktivitas Anak-anak SD di Gedung Kirtya | Foto : Media Cirebon 

Sekilas mungkin Gedong Kirtya terlihat tidak menarik, namun sebenarnya tidak demikian. Mengunjungi tempat ini sangatlah menarik dan tidak pernah membosankan karena terdapat banyak kegiatan yang bisa dilakukan. Sebagian besar kegiatan berkaitan dengan seni, budaya, serta meningkatkan wawasan dan pengetahuan.

1. Kunjungi perpustakaan

Kunjungan ke Gedong Kirtya dianggap sebagai sebuah keharusan bagi para wisatawan yang tertarik dengan sejarah dan budaya Bali. Di Gedong Kirtya, terdapat sebuah perpustakaan yang menyimpan beragam koleksi teks Lontar kuno, prasasti, gambar dan lukisan kuno, serta artefak dan benda seni tradisional Bali. Di sana, Anda dapat memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam mengenai sejarah dan budaya Bali melalui pengamatan berbagai koleksi gambar yang mungkin belum pernah Anda lihat sebelumnya.

Mengamati sebuah gambar atau naskah di Gedong Kirtya dapat memberikan pengalaman yang luar biasa dan kesempatan langka untuk memahami budaya Bali. Meskipun hanya sekedar gambar, namun gambar-gambar tersebut memiliki arti yang sangat bermakna jika diperhatikan secara detail. Selain itu, untuk naskah-naskah kuno, staf di Gedong Kirtya siap membantu Anda memilih dan membaca naskah yang sesuai dengan minat Anda, sehingga Anda dapat memperdalam pemahaman tentang sejarah dan budaya Bali dengan lebih baik.

2. Ikuti tur budaya

Objek wisata yang bersejarah ini tidak hanya menyediakan berbagai artefak kuno, sehingga dikenal juga sebagai perpustakaan atau museum. Selain itu, museum ini juga menyelenggarakan tur budaya ke Desa Sangsit yang akan membawa Anda mengunjungi lokasi-lokasi bersejarah seperti Pura Dalem Sangsit, Pura Taman Ayun, dan Pura Besakih.

3. Lihat representasi artistik

Agar pengalaman dan pengetahuan mengenai budaya Bali dapat benar-benar diperkuat, pihak pengelola sering mengadakan pertunjukan seni sebagai tambahan. Tari kecak dan gamelan adalah beberapa bentuk kesenian yang sering ditampilkan. Di Gedong Kirtya, Anda dapat menyaksikan pertunjukan seni Bali seperti tari Kecak dan gamelan. Pengalaman ini akan memberikan wawasan yang mendalam dalam memahami budaya Bali secara langsung.

Layanan yang tersedia di kawasan wisata

Gedong Kirtya dilengkapi dengan beragam fasilitas penunjang yang membuat pengunjung betah untuk berlama-lama di sana. Ruang baca, misalnya, menyediakan lingkungan yang tenang dan kondusif bagi pengunjung yang ingin membaca naskah. Selain itu, terdapat fasilitas lain seperti tempat parkir, toilet, toko suvenir, dan area duduk yang luas.

Terdapat sebuah tempat wisata di Bali yang menjamin liburan Anda akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan dan tidak membosankan. Sebagai seorang turis, Anda tidak harus hanya mengunjungi tempat wisata alam, pantai, atau candi. Gedong Kirtya bisa menjadi pilihan utama anda untuk merasakan sejarah, seni, dan budaya Bali.

Referensi: www.jogjabay.id