Pentingnya Menerapkan Kedisiplinan pada Siswa untuk Membentuk Kebiasaan Positif
SMAN 2 Balige Soposurung | Foto : Media Cirebon 


Media Cirebon
- Disiplin mencakup rasa ketaatan dan kepatuhan dalam melaksanakan tugas yang akan menjadi tanggung jawab orang lain. Sebagai contoh tindakan pendisiplinan terhadap siswa, dapat dilakukan dengan menciptakan izin sekolah saat tidak mengikuti kegiatan belajar.

Kedisiplinan adalah sebuah kondisi yang terbentuk melalui serangkaian tindakan yang menunjukkan kebiasaan tertib dalam segala hal dan dipertahankan melalui proses yang berkelanjutan.

Kegunaan disiplin adalah membentuk kepribadian yang lebih berorientasi pada tujuan dan membantu individu untuk memahami aturan yang harus dipatuhi.

Apabila seseorang tidak mampu bersikap disiplin, hal tersebut akan menjadi salah satu hambatan dalam banyak hal. Meskipun mempertahankan kedisiplinan tidaklah mudah, namun hal tersebut bukan berarti tidak dapat dicapai. Sikap disiplin memiliki beberapa manfaat positif bagi kehidupan seseorang.

Kedisiplinan di sekolah sangatlah penting bagi siswa. Sebagai sumber daya manusia masa depan negara, mahasiswa harus dipersiapkan sejak dini agar memiliki karakter yang tertib dan membentuk kebiasaan yang baik bagi diri mereka sendiri.

Kedisiplinan juga dapat membantu mempercepat proses belajar mengajar serta memelihara kebersihan dan kerapihan lingkungan sekolah.

Tujuan disiplin adalah untuk mengembangkan diri agar menjadi lebih baik, terutama dalam konteks sekolah, masyarakat, dan keluarga.

Siswa yang menerapkan disiplin akan merasakan banyak manfaat, salah satunya adalah membantu melatih kepatuhan terhadap aturan dan peraturan.

Contoh praktik disiplin di lingkungan sekolah meliputi: mematuhi jam kedatangan, mengajukan permohonan izin ke sekolah apabila tidak dapat mengikuti pelajaran, mematuhi aturan-aturan yang berlaku di sekolah, mengikuti norma-norma perilaku yang berlaku di sekolah, dan sejenisnya.

Menerapkan kedisiplinan kepada siswa

Kedisiplinan siswa terkait dengan berbagai peraturan yang diberlakukan oleh sekolah, dan sebagai konsekuensinya, setiap siswa diwajibkan untuk mematuhinya.

Tanpa adanya peraturan, bukan hanya siswa, tetapi juga guru dapat menunjukkan perilaku yang tidak sesuai dengan standar pendidikan dan pelatihan.

1. Kepatuhan terhadap Peraturan dan Tata Tertib di Lingkungan Sekolah

Peraturan sekolah merupakan seperangkat aturan yang harus dipatuhi oleh seluruh siswa guna menjamin kelancaran proses belajar-mengajar.

Tak hanya itu, melalui disiplin diharapkan bahwa seluruh siswa dapat menginternalisasikan kebiasaan disiplin di lingkungan sekolah.

Tata tertib sekolah memuat instruksi dan larangan yang harus dipatuhi di seluruh wilayah sekolah. Para siswa akan dikenakan denda apabila tidak mematuhi peraturan sekolah.

Berikut ini adalah beberapa contoh kepatuhan terhadap tata tertib di lingkungan sekolah:

  • Tepat waktu saat masuk dan keluar kelas.
  • Mengenakan pakaian dan celana seragam sekolah sesuai dengan aturan yang berlaku.
  • Menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan sekolah.
  • Tidak merokok, minum alkohol, atau menggunakan narkoba di lingkungan sekolah.
  • Menggunakan bahasa yang sopan dan tidak kasar terhadap sesama siswa maupun guru.
  • Tidak membawa atau menggunakan peralatan yang berbahaya di lingkungan sekolah.
  • Menghormati hak privasi dan hak keamanan siswa dan guru lainnya.
  • Tidak melakukan tindakan kekerasan, bullying, atau diskriminasi.
  • Mengikuti prosedur evakuasi saat terjadi keadaan darurat.
  • Tidak meninggalkan kelas tanpa izin atau tanpa alasan yang jelas.

Selain itu, terdapat pula aturan-aturan lainnya, khususnya yang berlaku bagi siswa, yang dijunjung tinggi di lingkungan sekolah.

2. Mendapatkan Izin Sekolah Jika Tidak Dapat Menghadiri Kelas

Izin sekolah merupakan salah satu aspek yang terkait dengan disiplin siswa. Hal ini sangat penting karena izin diperlukan untuk memberitahukan ke sekolah ketika seorang siswa tidak dapat menghadiri kelas.

Fungsi dari izin sekolah adalah memberikan informasi kepada guru mengenai ketidakhadiran siswa serta alasan mengapa siswa tersebut tidak dapat hadir di sekolah.

Umumnya, siswa tidak dapat hadir di sekolah karena sakit atau hal mendesak lainnya.

Izin keluar sekolah umumnya berbeda dengan jenis izin resmi lainnya. Dalam hal peraturan, izin keluar sekolah tidak memerlukan aturan yang ketat atau rumit, dan memiliki aturan yang lebih sederhana sehingga tidak mempersulit kehidupan siswa atau orang tua.

Surat izin tidak masuk sekolah memiliki format yang khusus dan berbeda dengan surat lainnya. Oleh karena itu, surat izin dapat dibuat oleh siapa saja.

Hal yang paling penting adalah surat harus disampaikan dengan jelas, menggunakan bahasa yang baik dan sopan, dan tidak mengurangi rasa hormat terhadap penerima surat.

Secara umum, izin sekolah dibuat dan ditulis oleh orang tua siswa untuk meyakinkan pihak sekolah. Namun, izin tersebut juga dapat diwakilkan kepada wali atau saudara serumah.

Orang tua atau wali siswa juga dapat melaporkan bahwa siswa tidak dapat hadir di sekolah karena sakit atau alasan penting lainnya.

Beberapa contoh izin sekolah

  • Izin sakit
  • Izin menghadiri acara keluarga atau resepsi pernikahan
  • Izin menghadiri acara keagamaan atau kegiatan sosial
  • Izin mengikuti kompetisi atau turnamen olahraga
  • Izin untuk mengikuti tes atau wawancara kerja
  • Izin untuk menghadiri seminar atau lokakarya
  • Izin untuk mengunjungi tempat wisata atau museum
  • Izin untuk menghadiri kegiatan ekstrakurikuler di luar sekolah
  • Izin untuk mengikuti kegiatan pendidikan di luar sekolah
  • Izin untuk menjalani perawatan medis atau psikologis.

Secara umum, surat kuasa dapat disusun dengan cara menulis tangan atau menghasilkannya melalui mesin ketik. Namun, dalam hal permohonan izin sekolah, disyaratkan untuk menyusunnya dengan cara menulis tangan.

3. Disiplin akademik

Pendidikan disiplin belajar harus ditekankan sejak dini dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan keluarga.

Disarankan untuk mengutamakan pembelajaran sejak awal, serta mempertahankan konsistensi dan disiplin dalam menerapkan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

Tindakan sederhana ini dapat membantu Anda untuk belajar dengan disiplin, apabila dilakukan secara sungguh-sungguh dan dengan sepenuh hati.

Penting untuk menunjukkan kedisiplinan akademik secara umum, yang perlu disertai dengan fokus dan konsentrasi yang memadai saat belajar, guna menghindari gangguan-gangguan yang dapat menghambat proses belajar.

Siswa yang terlatih dalam kedisiplinan seharusnya dapat mengelola waktu mereka secara efektif, baik untuk kegiatan belajar maupun aktivitas lainnya.

Hal ini menunjukkan pentingnya kedisiplinan bagi siswa dalam membentuk karakter dan kebiasaan positif sejak dini, yang nantinya dapat diaplikasikan dalam kehidupan keluarga maupun lingkungan sosial.