Sombong dan Takabur Adalah Penyakit Hati Manusia, Begini Cara Agar Dilindungi
Ilustrasi Sombong dan Takabur | Foto : Media Cirebon 

Media Cirebon - Salah satu gangguan penyakit hati manusia yang dapat menghalangi petunjuk Allah Ta’ala adalah sifat sombong atau takabur. Dalam Islam, sombong merupakan penyakit yang dapat menyerang semua lapisan masyarakat, baik yang berada dalam keadaan berkecukupan maupun kekurangan, orang yang memiliki pengetahuan yang luas atau pun yang tidak, yang beragama Islam maupun non-Muslim, dan sebagainya.

Sifat sombong merupakan ciri khas dari Iblis, seperti yang dijelaskan dalam beberapa ayat dalam Alquran. Meskipun bisa terbentuk pada siapa saja, sifat tersebut lebih umum terlihat pada seseorang yang memiliki potensi yang lebih banyak.

Ketika seseorang merasa dirinya lebih unggul dan menganggap rendah orang lain, maka ia terperangkap dalam kepalsuan yang berbahaya dan menjauhkan diri dari rahmat Allah. Bahkan, sifat sombong juga dapat mempengaruhi cara seseorang memandang agama dan ketuhanan, sehingga menyebabkan kerusakan dalam aqidah dan ketaqwaannya.

Istilah takabbur merujuk pada perilaku sombong atau merasa superior terhadap orang lain. Orang yang memiliki sifat sombong cenderung membesarkan dirinya sendiri dan melupakan bahwa segala sesuatu yang dimilikinya hanyalah karena anugerah Allah semata. Sebagai manusia yang beriman, kita harus menghargai nikmat yang diberikan Allah dan bersyukur, bukan membanggakan diri kepada orang lain.

Secara terminologi, takabbur merujuk pada perilaku di mana seseorang merasa lebih unggul dari orang lain dan merendahkan mereka, serta enggan untuk patuh atau tunduk kepada perintah Allah. Beberapa faktor yang bisa menyebabkan perilaku takabur antara lain kekayaan, posisi sosial, pengetahuan, atau keturunan.

Sifat takabur seringkali membutakan seseorang dari kesadaran akan kelemahannya dan membuatnya merasa tidak perlu memperbaiki diri. Hal ini dapat menyebabkan seseorang tidak mau belajar dari kesalahan dan tidak mau menerima saran dari orang lain, bahkan dari ahli di bidangnya.

Dalam agama Islam, sifat takabur dianggap sebagai penyakit hati yang sangat berbahaya karena bisa menghalangi seseorang untuk mencapai hidayah dan ridha Allah. Oleh karena itu, sebagai manusia yang beriman, kita harus senantiasa merendahkan diri dan menghindari sifat takabur. Kita harus selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah, serta senantiasa berusaha untuk belajar dan memperbaiki diri agar menjadi manusia yang lebih baik dan lebih berguna bagi orang lain.

Sifat takabbur memiliki kesamaan dengan sifat ujub, yaitu keduanya melibatkan perilaku yang membuat seseorang merasa lebih unggul dari orang lain. Sifat ujub melibatkan seseorang merasa kelebihan yang dimilikinya berasal dari usahanya sendiri, sedangkan sifat takabbur melibatkan meremehkan orang lain dan merasa lebih mampu.

Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah berikut, 

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ

"Dan janganlah engkau memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah engkau berjalan di bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai dengan orang yang sombong lagi membanggakan diri." (QS Luqman: 18)

Oleh karena itu, sebagai hamba yang taat, kita harus senantiasa waspada terhadap sifat takabbur dan ujub. Kita harus mengakui bahwa setiap kelebihan yang kita miliki datang dari Allah semata dan kita tidak boleh meremehkan atau menganggap rendah orang lain. Kita harus selalu menghormati hak orang lain dan berusaha untuk selalu merendahkan hati dalam segala aspek kehidupan kita.

Cara Agar Dilindungi dari rasa Sombong dan Takabur

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan agar selalu dilindungi dari rasa sombong dan takabur:

  • Selalu ingat bahwa semua kelebihan yang kita miliki berasal dari Allah semata, bukan karena usaha atau kemampuan kita sendiri. Oleh karena itu, kita harus selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah.
  • Meningkatkan kesadaran diri tentang kelemahan dan kesalahan yang dimiliki. Dengan menyadari kelemahan dan kesalahan kita, maka kita akan lebih mudah menerima kritik dan saran dari orang lain.
  • Selalu berusaha untuk menghargai hak orang lain dan tidak meremehkan atau menganggap rendah orang lain. Jangan pernah merasa bahwa kita lebih baik atau lebih unggul dari orang lain.
  • Berusaha untuk selalu belajar dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Dengan selalu belajar, kita akan lebih mudah merendahkan hati dan tidak sombong.
  • Berdoa dan memohon perlindungan dari Allah agar selalu dijauhkan dari sifat sombong dan takabur.

Dengan melakukan hal-hal di atas secara konsisten, Insya Allah kita akan selalu dilindungi dari rasa sombong dan takabur, serta selalu berada di jalan yang diridhai Allah.