Wisata Desa Adat Wae Rebo: Daya Tarik, Harga Tiket Dan Aktivitas
Desa Adat WaeRebo  | Foto : Media Cirebon 

Media Cirebon - Sebutan Desa di Atas Awan adalah sebuah julukan yang sesuai untuk menggambarkan sebuah desa adat bernama Wae Rebo. Meskipun memiliki kesamaan dengan salah satu desa asli Danies, desa ini terletak di Nusa Tenggara Timur dan telah mendapat reputasi yang dikenal di seluruh dunia. Terlihat dari pandangan awal, Wae Rebo memiliki kemiripan dengan Desa Denies yang terletak di Papua.

Walaupun gambaran umum dari Desa Wae Rebo hampir sama seperti desa-desa pada umumnya dan bahkan terkesan sederhana, namun ketika dilihat dari dekat, Anda akan terpesona dengan keindahan alam yang memukau seakan seperti surga. Hampir mirip dengan Puncak Pass, Desa Wae Rebo sebagai kawasan wisata juga terletak di ketinggian sekitar 1200 meter di atas permukaan laut.

Daya Tarik Wisata Desa Adat Wae Rebo

Daya Tarik Wisata Desa Adat Wae Rebo
Desa Adat WaeRebo | Foto : Media Cirebon 

1. Rumah Adat Berbentuk Kerucut

Apabila Anda berkunjung ke destinasi wisata Desa Adat yang terkenal ini, akan dapat menikmati pemandangan yang tak biasa. Di sana, Anda akan menemukan tujuh bangunan rumah yang memiliki bentuk yang unik, yaitu berbentuk kerucut. Rumah-rumah tersebut merupakan bangunan yang dijaga kelestariannya dan merupakan peninggalan dari nenek moyang.

Rumah adat berbentuk kerucut ini merupakan Mbaru Niang, bangunan adat asli dari Desa Wae Rebo. Rumah ini dirancang dengan susunan melingkar yang mengelilingi batu pusat yang disebut copang. Desain yang unik ini membuat pengunjung terpesona dan penasaran ketika berkunjung ke Desa Wae Rebo.

Arsitektur rumah yang unik ini memiliki sebuah filosofi yang jarang diketahui oleh para pengunjung wisatawan. Bangunan ini melambangkan keselarasan antara manusia dengan alam dan mencerminkan gambaran kehidupan fisik dan sosial Suku Manggarai. Selain itu, suku ini mempercayai bahwa bentuk lingkaran melambangkan keseimbangan, sehingga bentuk lingkaran digunakan hampir di seluruh fisik desa.

2. Compang

Copang memiliki bentuk gundukan dari batu berukuran sedang yang biasa ditemukan di wilayah Manggarai. Copang ditempatkan di tengah-tengah rumah adat Mbaru Niang sebagai pusat aktivitas masyarakat sekitar untuk mendekatkan diri kepada leluhur, alam, dan Tuhan yang dipercayai. Copang memiliki peran penting dalam kehidupan sosial dan spiritual masyarakat setempat.

Dalam tradisi Suku Manggarai, Copang juga memiliki arti sebagai lambang kebesaran dan kekuasaan. Oleh karena itu, Copang dihiasi dengan berbagai ukiran dan ornamen sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap nenek moyang serta kearifan lokal yang ada.

Selain itu, Copang juga berfungsi sebagai tempat untuk beribadah dan berkumpulnya warga desa untuk mengadakan upacara adat. Pada saat upacara, Copang akan dihiasi dengan berbagai pernak-pernik seperti bunga, kain, dan sesajen. Hal ini dilakukan sebagai wujud penghormatan dan rasa syukur kepada leluhur serta alam yang telah memberikan kehidupan dan rejeki kepada mereka.

Keberadaan Copang di tengah-tengah Mbaru Niang yang memiliki desain unik dan khas juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Desa Wae Rebo. Selain menikmati keindahan alam dan kearifan lokal yang ada, para wisatawan juga dapat mempelajari dan merasakan langsung kehidupan sosial dan spiritual masyarakat Suku Manggarai yang masih kental dengan nilai-nilai tradisional.

3. Upacara Adat Penti

Jika Anda berkunjung ke desa yang populer ini, Anda akan dapat menyaksikan prosesi upacara adat yang berkaitan dengan mata air. Upacara adat yang disebut Penti ini diadakan karena adanya keyakinan bahwa air memiliki peran penting dalam memberikan kehidupan dan memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Upacara sakral ini juga melambangkan kelangsungan hidup masyarakat Wae Rebo yang selalu bergerak maju tanpa henti, sebagaimana aliran air yang terus mengalir.

4. Keindahan Alam yang Luar Biasa

Terletak di ketinggian sekitar 1200 meter di atas permukaan laut, kawasan wisata adat ini menyuguhkan pengalaman yang menyatu dengan alam. Di sini, Anda dapat menikmati pemandangan alam yang luar biasa, termasuk gunung yang menjulang tinggi, perbukitan, ladang luas, dan tentu saja keaslian arsitektur lingkungan alam di desa yang populer ini.

Selain itu, di sana terdapat berbagai satwa yang jarang ditemukan di kota besar. Anda akan menemukan berbagai burung yang indah dengan suara merdu, berbagai jenis kumbang, dan masih banyak lagi satwa lain yang menakjubkan. Pada pagi hari, seringkali kawasan ini tertutup kabut, sehingga disarankan untuk membawa pakaian yang hangat.

5. Perkebunan Kopi Robusta

Ketika mengunjungi Desa yang unik ini, pengunjung akan disambut dengan perkebunan kopi robusta yang luas. Perkebunan tersebut mencakup area seluas sekitar 700 meter persegi dan merupakan salah satu komoditas utama warga sekitar. Setiap tahun, perkebunan kopi tersebut menghasilkan sekitar 14 juta rupiah.

Dari pendapatan yang dihasilkan dari usaha perkebunan kopi tersebut, sebagian digunakan oleh warga sekitar untuk membiayai pendidikan anak-anak mereka. Sementara sebagian lainnya digunakan sebagai modal awal usaha kopi. Selain dijual mentah, beberapa hasil kopi dari perkebunan juga diolah dan dihidangkan sebagai kopi seduhan untuk para wisatawan yang berkunjung.

Penanaman kopi robusta oleh penduduk sekitar dimulai pada tahun 1960-an dan sejak itu menjadi salah satu komoditas utama di samping sawah dan kebun. Kopi ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang datang karena memiliki cita rasa yang sangat enak.

Berada di daerah pegunungan Flores dengan ketinggian sekitar 1000 kaki, menjadikan kawasan wisata ini sangat menarik untuk dikunjungi. Lokasinya berada di Dusun Wae Rebo, yang merupakan bagian dari Desa Satar Lenda di Kecamatan Satarmese Barat, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia.

Beberapa tahun yang lalu, akses menuju tempat wisata ini cukup menantang. Jika Anda ingin berkunjung ke desa adat ini, waktu yang diperlukan adalah sekitar 8 hingga 13 jam perjalanan darat dari Labuan Bajo melalui rute Ruteng, Denge, hingga Wae Rebo. Meskipun perjalanan cukup panjang, Anda akan dikejutkan dengan keindahan alam sekitar yang mempesona.

Seiring dengan berjalannya waktu dan pembangunan infrastruktur yang semakin memadai, saat ini akses menuju kawasan wisata ini menjadi lebih mudah dan waktu tempuhnya pun lebih singkat. Jika Anda ingin mengunjungi kawasan wisata tersebut, Anda hanya perlu menempuh perjalanan sekitar 4 hingga 6 jam saja, yang jauh lebih singkat daripada perjalanan sebelumnya.

Anda dapat menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat untuk melakukan perjalanan darat tersebut, seperti sepeda motor, mobil pribadi, atau bus. Rute yang dapat ditempuh dimulai dari Labuan Bajo, kemudian melanjutkan perjalanan ke Denge, dan berakhir di Wae Rebo. Anda tidak perlu lagi melewati jalur daerah Ruteng yang memakan waktu cukup lama.

Jam Operasional dan Harga Tiket

Jam Operasional dan Harga Tiket
Tiket masuk wisata Waerebo  | Foto : Media Cirebon 

Wisata bersejarah ini buka selama 24 jam dan mendapat pengawasan yang ketat. Hal ini dilakukan karena daerah wisata ini masih dihuni oleh penduduk setempat dan kebisingan atau gangguan yang berlebihan dapat mengganggu aktivitas mereka.

Untuk mengunjungi desa unik ini, persiapkan dana sekitar 325 ribu rupiah. Harga tersebut tergolong terjangkau, karena dengan harga tersebut, Anda sudah dapat menikmati salah satu wisata yang mendapatkan penghargaan dari UNESCO. Selain itu, harga tersebut sudah mencakup biaya makan dan akomodasi menuju lokasi.

Untuk para pengunjung wisata ini, disarankan agar memulai perjalanan pada pagi hari. Dengan cara tersebut, pengunjung dapat menikmati pemandangan matahari terbit yang indah di balik perbukitan. Selain itu, pagi hari juga merupakan waktu yang ideal untuk melihat kabut yang menyelimuti daerah sekitar desa. Hal ini memberikan pengalaman tersendiri bagi pengunjung yang dapat merasakan sensasi berada di atas awan.

Aktifitas yang Menarik Dilakukan

Aktifitas yang Menarik Dilakukan
Aktifitas Menarik Wisata Wae Rebo | Foto : Media Cirebon 

1. Menikmati Kopi Robusta yang Mendunia

Bagi para pecinta kopi, tempat ini sangat direkomendasikan untuk dikunjungi. Karena di sini, anda dapat menikmati racikan kopi robusta yang terkenal di seluruh dunia dan diseduh langsung di daerah penghasilnya. Kopi robusta yang disajikan memberikan rasa yang unik. Pada setiap tegukan pertama, anda akan merasakan kopi yang strong, dilanjutkan dengan sensasi rasa buah-buahan seperti buah asam.

2. Melihat dan Belajar Menenun

Desa Adat Wae Rebo juga terkenal dengan kerajinan khasnya, yaitu kain tenun. Tradisi menenun di desa ini biasanya dilakukan oleh kaum perempuan, sementara kaum laki-laki bertugas menanam kopi di kebun. Kain tenun khas dari daerah Manggarai ini dikenal dengan sebutan tenun cura, dan memiliki motif-motif khas dengan warna-warna cerah yang menarik perhatian slot gacor.

Di sana, Anda dan wisatawan lainnya dapat mempelajari cara membuat kain tenun cura dan teknik-tekniknya. Penduduk di sana sangat ramah, sehingga jika ada wisatawan yang ingin belajar, mereka akan senang untuk mengajarkan sampai Anda bisa. Selain itu, kain tenun cura juga dijual di daerah ini dengan harga yang beragam.

3. Berfoto di Alam Pedesaan

Untuk mereka yang suka mengabadikan momen berharga saat berwisata, ada banyak spot foto menarik yang dapat diambil di tempat wisata ini. Beberapa di antaranya adalah rumah adat Mbaru Niang, perbukitan, area persawahan, dan bahkan dapat berfoto bersama penduduk sekitar yang sangat ramah kepada para pengunjung.

4. Wisata Edukasi

Anda dapat mempelajari banyak tentang sejarah desa, suku, dan adat istiadat di daerah Wae Rebo. Di sana, Anda dapat menyewa seorang pemandu wisata untuk memberikan penjelasan lengkap tentang sejarah unik di tanah Manggarai. Selain itu, Anda juga dapat langsung mewawancarai warga sekitar tentang sejarah di desa ini. Bahkan, ketika Anda melakukan wawancara, Anda akan disajikan dengan secangkir kopi yang nikmat.

5. Melihat Ritual Adat Penti

Ritual adat penti adalah salah satu ritual yang sangat penting bagi masyarakat Desa Adat Keren. Ritual ini berkaitan dengan mata air yang dianggap sangat vital dalam kehidupan mereka. Pada beberapa kesempatan, para wisatawan yang berkunjung dapat menyaksikan langsung ritual yang sakral dan penuh hikmat ini.

Fasilitas di Desa Adat Wae Rebo

Dalam destinasi wisata, pasti terdapat berbagai fasilitas yang dapat meningkatkan keamanan selama berwisata. Salah satu fasilitas yang tersedia dari pihak pengelola wisata adat Wae Rebo adalah akomodasi. Jika Anda mengunjungi dan menuju lokasi puncak, keberadaan akomodasi yang tersedia akan memudahkan perjalanan Anda.

Selain akomodasi, tersedia pula fasilitas makan yang disediakan oleh pihak pengelola. Namun demikian, apabila Anda masih merasa kurang kenyang, terdapat beberapa tempat makan di sepanjang jalan menuju lokasi yang dapat Anda kunjungi. Anda juga dapat menikmati kopi robusta khas daerah yang dijual oleh penduduk sekitar.

Toilet yang tersedia di lokasi cukup bersih dan terawat, dan pihak pengelola juga menyediakan beberapa tempat sampah untuk menjaga kebersihan area tersebut. Namun demikian, jika Anda berencana menginap, saat ini belum tersedia akomodasi di tempat tersebut. Oleh karena itu, Anda perlu kembali ke kota untuk mencari penginapan yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Demikianlah informasi yang dapat kami sampaikan. Jangan lupa untuk menyediakan waktu yang cukup untuk menikmati keindahan wisata alam dan sejarah di Desa Adat Wae Rebo. Sertakan pula ponsel dan kamera untuk mengabadikan momen yang sayang untuk dilewatkan. Terima kasih telah mengunjungi tempat wisata ini.