Gangguan Kesehatan Otak: Inilah 5 Kebiasaan yang Harus Dihindari Menurut Pakar Medis
Gangguan Kesehatan Otak | Foto : Media Cirebon 


Media Cirebon
- Pada peningkatan usia, terjadi penurunan aliran darah pada beberapa bagian otak, sehingga berpotensi mengurangi efektivitas sel-sel saraf tertentu.

Menurut keterangan dari situs Eat This Not That, kesehatan otak menjadi semakin penting seiring bertambahnya usia. Otak yang berfungsi optimal dapat memungkinkan seseorang untuk tetap mandiri dalam menghadapi tahap-tahap baru dalam kehidupan.

Pernyataan ini mungkin terdengar klise, namun menurut ahli medis dr. Mike Bohl, tidak ada alternatif yang lebih baik bagi kesehatan otak selain menjalankan gaya hidup sehat yang meliputi konsumsi makanan sehat, berolahraga, tidur yang cukup, dan mengurangi stres.

Saat itu, Mike Bohl juga menjabarkan lima kebiasaan sehari-hari yang merugikan kesehatan otak, yaitu:

1. Kurang Tidur

Sangat penting untuk menjaga waktu tidur yang cukup, karena tidur yang berkualitas tinggi dapat membantu memulihkan dan memperbaharui otak. Jika seseorang kurang tidur, ia berpotensi mengalami gangguan memori, sensitivitas yang meningkat, ketidaknyamanan emosional, dan bahkan meningkatkan risiko terjatuh.

"Meskipun orang dewasa yang lebih tua cenderung membutuhkan waktu tidur yang lebih sedikit daripada orang dewasa yang lebih muda (sekitar tujuh hingga delapan jam, bukan tujuh hingga sembilan jam), hal tersebut tidak mengurangi pentingnya waktu tidur tersebut," kata dr. Bohl.

2. Minum Alkohol

Salah satu kebiasaan buruk yang merugikan kesehatan otak adalah konsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan. Minum bir, anggur, atau koktail dalam jumlah yang terlalu banyak berpotensi merusak otak.

Konsumsi alkohol dapat memengaruhi berbagai area kompleks di dalam otak dan mengganggu kemampuan untuk membentuk dan menyimpan ingatan, menjaga keseimbangan, serta berbicara dengan efektif. Dampak tersebut meningkatkan risiko cedera atau risiko kesehatan lainnya.

3. Tidak Bersosialisasi

Menjaga lingkaran sosial yang aktif dan positif ternyata sangat penting bagi kesehatan otak. Berinteraksi dengan orang lain dapat merangsang otak dan meningkatkan fungsi kognitif. Hal ini membantu menjaga kognisi yang baik dan mempertahankan daya ingat.

"Anda dapat meningkatkan interaksi sosial dengan beraktivitas bersama teman-teman secara langsung seperti berjalan-jalan, atau melalui bentuk interaksi lainnya seperti berbicara dengan anggota keluarga melalui telepon," ujarnya.

4. Kurang Bergerak

Secara sederhana, gaya hidup yang tidak aktif berdampak buruk bagi kesehatan secara keseluruhan, termasuk kesehatan otak.

5. Stres

Stres kronis dan kondisi medis lainnya dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan otak. Premier Neurology Center menyatakan bahwa terus-menerus dalam keadaan stres dapat secara teratur memicu aktivitas pusat rasa takut di dalam otak.

Peningkatan tingkat kortisol secara teratur dapat menyebabkan masalah lain pada kesehatan, seperti gangguan tidur, masalah pencernaan, dan menurunkan sistem kekebalan tubuh.

Sebenarnya, stres dapat mengubah struktur otak dan merusak sel-sel baru di dalamnya, sehingga meningkatkan risiko terkena penyakit mental.