Cara Mengatasi Hama dan Penyakit Pada Tanaman Singkong
Tanaman Singkong | Foto : Media Cirebon 

Media Cirebon - Sama seperti tumbuhan lainnya, ubi kayu seringkali mengalami serangan dari berbagai jenis hama dan penyakit yang berpotensi mengakibatkan kegagalan panen. Sebagai langkah pencegahan, berikut ini disajikan beberapa cara untuk mengatasi hama dan penyakit pada tanaman singkong.

Cara Mengatasi hama pada tanaman singkong

1. Bercak Daun Bakteri

Bakteri Xanthomonas manihotis atau yang lebih dikenal dengan sebutan Cassava Bacterial Blight/CBG, merupakan penyebab terjadinya bercak daun pada tanaman singkong. Gejala yang ditimbulkan oleh bakteri tersebut adalah munculnya bercak-bercak pada seluruh bagian daun, yang kemudian menyebar dan mengakibatkan kematian pada daun akibat pengeringan.

Untuk mengendalikan bakteri Xanthomonas manihotis, dapat dilakukan dengan cara menanam varietas tanaman yang tahan terhadap bakteri, atau melakukan tindakan pembersihan pada bagian tanaman yang terinfeksi. Selain itu, disarankan untuk melakukan rotasi tanaman secara teratur dan menjaga kebersihan sanitasi kebun guna mencegah penyebaran bakteri yang lebih luas.

2. Gulma

Penyakit pada tanaman singkong dapat dikendalikan dengan menggunakan sistem penyiangan atau pembersihan secara menyeluruh. Gulma yang telah ditebang harus dibakar atau dikuburkan secara tepat, guna mencegah pertumbuhan dan penyebaran penyakit pada gulma tersebut.

Meskipun demikian, pertumbuhan gulma tetap dapat ditemukan di sekitar parit dan area penanaman. Namun, untuk gulma jenis teki (Cyperus sp.), dapat diatasi secara manual dengan melakukan penyiangan sebanyak 2-3 kali selama satu musim tanam.

Penyiangan dilakukan secara menyeluruh hingga ke akar tanaman untuk memastikan penghapusan gulma secara efektif. Selain itu, pengendalian gulma juga dapat dilakukan secara kimiawi dengan menggunakan herbisida, seperti golongan 2,4-D dan sulfonilurea. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan herbisida harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan pada tanaman dan dampak lingkungan yang tidak diinginkan.

3. Hama Uret

Kumbang uret (Exopholishipoleuca) adalah hama yang paling merusak pada tanaman singkong. Serangan hama ini bersifat musiman, namun apabila tidak dikendalikan dengan baik, dapat menyebabkan kerusakan pada beberapa hektar tanaman, bahkan hingga gundul.

Hama uret umumnya menyerang akar tanaman singkong dan dapat menyebabkan kematian tanaman pada usia muda. Akar, batang, dan umbi singkong dapat dirusak oleh serangan hama uret.

Untuk mengatasi hama uret, dapat dilakukan pembersihan sisa-sisa bahan organik saat penanaman atau pengolahan lahan. Selain itu, penggunaan insektisida seperti Sevin juga dapat membantu dalam pengendalian hama uret.

4. Hama Tikus

Tikus adalah salah satu hama yang dapat sangat merugikan tanaman singkong karena biasanya memakan buah atau umbi tanaman singkong, sehingga dapat menurunkan produksi.

Upaya pengendalian hama tikus dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti sanitasi, teknik fisik, kultur teknik, penggunaan metode hayati, mekanik, dan juga pengendalian kimia. Meskipun cara-cara tersebut dapat sulit untuk mencapai tujuan pengendalian yang optimal.

5. Tungau Merah

Hama tungau merah yang memiliki nama latin Tetranychus bimaculatus umumnya menyerang bagian permukaan bawah daun dengan cara mengisap cairan daun. Gejala yang terjadi pada tanaman singkong yang terserang hama tungau merah adalah daun akan mengering.

Untuk mengendalikan hama tungau merah, dapat dilakukan dengan menanam varietas yang toleran atau tahan terhadap serangan hama tungau merah. Selain itu, pengendalian hama tungau merah juga dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan air yang cukup banyak.

Cara Mengatasi Penyakit pada tanaman Singkong

Cara Mengatasi Penyakit pada tanaman Singkong
Hama Tanaman Singkong | Foto : Berbagai Sumber 

6. Bercak Coklat Pada Daun

Bercak daun coklat pada tanaman singkong disebabkan oleh jamur yang hidup di dalam daun singkong. Hal ini mengakibatkan daun singkong terdapat bercak-bercak coklat, mengering, berlubang bulat kecil, dan jaringan daun menjadi mati.

Untuk mengendalikan penyakit bercak daun coklat, dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti melakukan pelebaran jarak tanam, menanam varietas yang tahan terhadap penyakit bercak daun coklat, memangkas daun yang sakit, serta melakukan sanitasi kebun secara rutin.

7. Layu Bakteri

Penyakit layu bakteri Pseudomonas solanacearum menyerang bagian daun, batang, dan akar tanaman singkong. Gejala yang ditimbulkannya adalah daun singkong yang tiba-tiba menjadi layu seperti setelah disiram dengan air panas, serta batang, akar, dan umbi yang membusuk.

Untuk mengendalikan penyakit layu bakteri, dapat dilakukan pergiliran tanaman dan penanaman varietas yang tahan terhadap penyakit, seperti Adira 1, Adira 2, dan Muara. Selain itu, tanaman yang telah terserang dan mengalami sakit berat harus dicabut dan dimusnahkan untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut.

8. Kutu Putih

Larva dan imago dari kutu putih menyerang daun dengan cara menusuk dan menghisap cairan sel daun, yang dapat mengakibatkan kematian sel-sel daun dan munculnya gejala bercak putih pada permukaan daun.

Untuk mengatasi hama kutu putih pada tanaman singkong, terdapat dua cara yaitu kultur teknis dan kultur kimiawi. Salah satu kultur teknis yang dapat dilakukan adalah dengan menanam tanaman singkong dengan jarak yang cukup jauh, sehingga dapat mencegah terjadinya serangan kutu putih.

Sementara untuk pencegahan menggunakan cara kimiawi, dapat dilakukan penyemprotan insektisida pada tanaman singkong yang terkena serangan kutu putih dengan populasi yang tinggi.

9. Jamur Akar Putih

Tanda-tanda tanaman singkong yang terinfeksi jamur akar putih adalah pertumbuhan tanaman yang terhambat, daun kering dan mudah gugur, pertumbuhan vegetatif yang terhenti, dan terlihat benang-benang putih di sekitar pangkal batang yang merupakan miselium dari jamur akar putih.

Cara yang dapat digunakan untuk mengendalikan jamur akar putih pada tanaman singkong adalah dengan menggunakan pupuk organik yang dicampur dengan Trichokompos dengan jumlah yang cukup. Selain itu, sebaiknya menggunakan pupuk organik yang sudah matang secara sempurna untuk menghindari terjadinya infeksi jamur pada tanaman singkong.

Cara-cara yang telah dijelaskan di atas dapat digunakan untuk mengatasi hama dan penyakit pada tanaman singkong agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik serta menghindari kegagalan panen yang dapat merugikan.