Ciri-Ciri Pohon Kelengkeng akan Tumbuh Bunga dan Buah
Pohon Klengkeng Berbuah | Foto : Media Cirebon

Media Cirebon - Asal-usul buah kelengkeng berasal dari Tiongkok, tepatnya dari provinsi Kwangtung, Kwangsi, Schezwan, dan Fukien. Buah kelengkeng juga termasuk dalam keluarga yang sama dengan buah leci.

Selain rasanya yang lezat, buah kelengkeng juga memiliki manfaat kesehatan yang signifikan. Buah ini kaya akan vitamin C dan antioksidan, yang membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah kerusakan sel. Selain rasanya yang enak, buah kelengkeng juga kaya akan serat yang berperan penting dalam menjaga kesehatan pencernaan dan mengurangi risiko terkena penyakit jantung.

Buah kelengkeng memiliki sebutan alternatif yaitu buah mata naga. Selain itu, buah kelengkeng juga populer di masyarakat Tiongkok karena rasanya yang manis yang dianggap tepat. Beberapa karakteristik dari pohon kelengkeng antara lain:

  • Pohon kelengkeng dapat tumbuh mencapai ketinggian 10-40 kaki dan memiliki daun hijau yang panjang dan lebar.
  • Buah kelengkeng tumbuh dalam kelompok pada ranting dan cabang pohon, biasanya berbentuk bulat dan berukuran sekitar 2-4 cm.
  • Kulit buah kelengkeng berwarna cokelat kemerahan atau merah muda dengan permukaan yang bersisik. Bagian dalamnya berisi daging buah yang transparan dan lunak dengan biji di tengahnya.
  • Pohon kelengkeng membutuhkan tanah yang subur dan drainase yang baik serta cahaya matahari yang cukup. Pohon ini juga tahan terhadap serangan hama dan penyakit tertentu.
  • Musim panen buah kelengkeng biasanya terjadi pada bulan Juli hingga Agustus di daerah tropis dan subtropis.
  • Pohon kelengkeng dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki iklim tropis dan subtropis seperti Tiongkok, Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika.

Pohon kelengkeng juga dapat tumbuh pada berbagai kondisi tanah dan tidak memerlukan perawatan yang sulit. Meskipun demikian, perlu tetap memperhatikan perawatan pohon kelengkeng untuk mencegah serangan hama seperti hama daun kelengkeng. Selanjutnya, akan dijelaskan lebih detail tentang bunga dan buah kelengkeng.

Bunga kelengkeng

Pohon kelengkeng tumbuh pada daerah tropis dan subtropis sehingga dapat tumbuh dengan baik bahkan pada tanah yang cenderung kering.

Pohon kelengkeng dapat tumbuh besar dan lebat selama mendapatkan sinar matahari yang cukup, ditanam di tempat yang lapang (tidak berdekatan dengan pohon lain, bangunan, atau saluran listrik), serta mendapatkan irigasi yang memadai. Berikut adalah ciri-ciri bunga kelengkeng yang akan muncul:

  • Bunga kelengkeng biasanya muncul pada musim semi dan musim gugur.
  • Bunga kelengkeng tumbuh dalam kelompok yang padat dan terletak pada ujung ranting.
  • Bunga kelengkeng memiliki warna putih atau hijau kekuningan dan memiliki bentuk yang kecil dan bulat.
  • Bunga kelengkeng biasanya berukuran sekitar 1-2 cm dan memiliki empat kelopak.
  • Bunga kelengkeng biasanya memiliki aroma yang harum dan menyenangkan, yang menarik bagi serangga penyerbuk.

Untuk menjaga kesehatan pohon kelengkeng, diperlukan perhatian terhadap asupan sinar matahari dan air yang diperolehnya. Terlalu banyak air dapat membuat akar pohon menjadi lemah dan tidak sehat.

Selain itu, pohon kelengkeng harus berdaun hijau dan daun-daunnya harus terbentuk sempurna. Daun kelengkeng memiliki warna hijau tua, sedikit mengkilap, dan bertekstur kasar.

Daun kelengkeng berbentuk oval dengan ujung yang lancip dan memiliki panjang sekitar 30 cm. Selain itu, perlu dipastikan bahwa tidak ada hal-hal yang mengganggu pertumbuhan pohon kelengkeng, seperti serangan hama dan penyakit bercak daun pada tanaman budidaya.

Jangan lupa untuk memberikan pupuk perangsang bunga agar bunga kelengkeng dapat tumbuh lebat. Pupuk dapat diberikan sebanyak kurang lebih 4-6 kali dalam setahun. Salah satu cara untuk memberikan pupuk adalah dengan menggunakan kalium klorat yang diberikan pada tanah, daun, atau batang pohon kelengkeng.

Dengan cara ini, pohon kelengkeng akan mampu berbunga dalam waktu 40 hari. Batang bunga kelengkeng memiliki bentuk yang panjang (dapat mencapai 45 cm), tegak, dan bercabang-cabang. Bunga kelengkeng berukuran kecil, memiliki 5-6 kelopak bunga, dan berwarna coklat kekuningan atau hijau kekuningan. Terdapat 3 jenis bunga kelengkeng, yaitu:

M1:

M1 adalah istilah yang digunakan untuk menyebut bunga kelengkeng yang memiliki sifat jantan atau disebut juga sebagai bunga stamina (staminate flowers atau androecious flowers).

Bunga jantan pada kelengkeng hanya terdiri dari benang sari yang berfungsi untuk memproduksi serbuk sari. Benang sari tersebut terdiri dari tangkai yang disebut filamen, dan kepala sari yang mengandung mikrosporangia.

M2:

M2 merupakan bunga yang bersifat betina atau sering disebut sebagai putik. Fungsi dari putik adalah untuk memproduksi biji. Biji ini terletak di bagian bawah putik dalam sebuah struktur yang disebut ovarium.

Selanjutnya, dari dalam ovarium tumbuh sebuah tangkai yang disebut stigma. Stigma berfungsi sebagai penerima serbuk sari.

F:

Bunga F pada pohon kelengkeng merupakan bunga biseksual atau hermafrodit, yang memiliki fungsi untuk menyempurnakan proses penyerbukan. Hal ini terjadi karena pohon kelengkeng memiliki bunga jantan dan betina.

Buah kelengkeng

Dalam menghasilkan buah kelengkeng, setelah mengenal jenis bunga kelengkeng yang ada, tahap selanjutnya adalah melakukan proses pembungaan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan teknik bercocok tanam yang benar agar pohon kelengkeng dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Perlu diperhatikan bahwa proses pembungaan yang sempurna memerlukan beberapa indikator kesiapan. Bunga pertama yang muncul adalah bunga hermafrodit (F), diikuti oleh bunga putik (M2) dan bunga stamina (M1).

Bunga kelengkeng akan membuka kuncupnya pada sore hari sekitar pukul 18:00, dan kemudian mekar dengan sempurna antara pukul 23:00 hingga 01:00 dini hari. Setelah fase ini terjadi, diperlukan pengawasan dan pemeliharaan kondisi sekitar pohon kelengkeng.

Pohon kelengkeng dapat menghasilkan buah baik pada media pot maupun tanah, namun diperlukan perhatian khusus terhadap kondisi tanahnya. Terdapat beberapa hal yang harus dihindari, seperti tanah yang terlalu kering, terlalu basah, atau berlumpur. Selain itu, asupan cahaya matahari yang memadai dan suhu udara yang sesuai juga menjadi faktor penting dalam pertumbuhan dan pembuahan pohon kelengkeng.

Pohon kelengkeng menyukai paparan sinar matahari yang cukup intens. Untuk menjaga keseimbangan dan kesehatan pohon, terkadang diperlukan tindakan pemangkasan atau penipisan daun pohon kelengkeng. Hal ini bertujuan untuk mengurangi stres pada pohon dan memastikan kondisi pohon tetap optimal.

Di tahun-tahun awal, pohon kelengkeng akan menghasilkan buah yang sedikit bahkan mungkin tidak sama sekali. Namun, dengan kesabaran, kelengkeng akan tumbuh subur dan dapat menghasilkan buah dalam jumlah yang melimpah. Beberapa tanda yang menunjukkan bahwa kelengkeng siap untuk berbuah adalah:

  • Munculnya kuncup bunga pada pohon kelengkeng.
  • Ukuran buah kelengkeng yang semakin membesar dan bulat.
  • Warna kulit buah yang mulai berubah menjadi kuning atau merah.
  • Aroma harum yang tercium dari buah kelengkeng.
  • Tekstur daging buah yang empuk dan lembut saat dipegang.

Buah kelengkeng memiliki bentuk yang bulat dengan diameter sekitar 22-36 mm dan berat sekitar 6-19 gram per buah. Kulitnya berwarna kecoklatan, tidak terlalu tebal dan kasar. Daging buah kelengkeng berwarna putih dengan sedikit kejernihan, dan terdapat satu biji bulat berwarna coklat yang berada di tengah-tengah buah.