Pengusaha Terasi di Losari Kabupaten Cirebon Dorong Pertumbuhan Ekonomi Setempat
Pengusaha Terasi Desa Karangdempel Losari | Foto : Media Cirebon 

Media Cirebon - Pengusaha terasi di Desa Karangdempel Losari, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, bernama sunaerah, telah memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi di daerahnya. 

Terasi, yang merupakan bahan makanan khas Indonesia yang terbuat dari ikan atau udang yang telah difermentasi, telah menjadi salah satu produk unggulan yang diproduksi oleh Sunaerah dan timnya.

Menurut Sunaerah, produksi terasi di Losari telah meningkat pesat selama beberapa tahun terakhir dan telah memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. 

"Produksi terasi pada tahun ini telah mencapai lebih dari 3 ton setiap bulan, dan kami berhasil memperluas jangkauan pasar kami baik lokal maupun di luar daerah," ungkapnya, pada Minggu (30/4/2023).

Sunaerah juga menyatakan bahwa dia telah bekerja sama dengan penambak udang untuk memperoleh bahan baku berkualitas tinggi, sehingga tidak hanya menghasilkan produk yang baik, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.

"Dalam upaya mendukung penambak, kami selalu membeli hasil tangkapan mereka dengan harga yang murah dan memberikan motivasi agar mereka terus meningkatkan kualitas produksinya," ujarnya.

Tidak hanya itu, Sunaerah juga telah menciptakan lapangan kerja untuk warga setempat dengan membuka pabrik pengolahan terasi di daerah tersebut. 

"Untuk membantu dalam produksi dan pengemasan produk terasi ini, kami juga telah merekrut tenaga kerja setempat," katanya.

Sunaerah juga mengungkapkan bahwa bisnis terasi yang ia kelola saat ini telah memberikan penghasilan yang stabil dan menjanjikan bagi dirinya dan para pekerjanya. 

"Kami telah mendapatkan penghasilan yang memadai dari usaha terasi ini dan melihat potensi yang menjanjikan di masa depan. Selain itu, usaha ini juga memberikan manfaat sosial dan ekonomi yang besar bagi masyarakat di sekitar kami," ungkapnya.

Menurut data yang dihimpun, produksi terasi di Losari saat ini telah mencapai lebih dari 3 ton setiap bulannya, dengan penjualan yang cukup stabil baik di pasar lokal maupun nasional. Harga jual terasi yang diproduksi oleh Budi dan timnya bervariasi tergantung pada kualitas dan ukuran kemasan, namun rata-rata berkisar antara Rp 30.000 hingga Rp 40.000 per kilogramnya.

Sunaerah juga berharap, bisnis terasi yang ia kelola dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar lagi bagi masyarakat sekitarnya. Ia juga berencana untuk memperluas jangkauan pasarnya dan membuka peluang kerja baru bagi masyarakat setempat. (Dedi)