Cerita Sejarah Makam Buyut Ibnu Sabil Yang Dijadikan Ziarah di Cirebon
Makam Kibuyut Ibnu Sabil | Foto : Media Cirebon

Media Cirebon - Mengenai sejarah makam Ki buyut ibnu sabil di Daerah Sumber – Cirebon, ini perlu dilakukan karena anda sebagai masyarakat pasti ingin mengetahui sejarahnya, bukan.

Sejarah Makam Buyut Ibnu Sabil

Karena cerita yang beredar luas tidak jelas bahkan kadang berubah, kami ingin menyelidiki lebih dalam tentang sejarah Makam Buyut Ibnu Sabil di Daerah Sumber – Cirebon. Seorang ustadz sekaligus tokoh masyarakat di Daerah Sumber – Cirebon menyampaikan bahwa kegiatan semacam ini akan dilakukan demi sebuah peninggalan sejarah budaya yang sudah menjadi icon suatu daerah yang harus dilestarikan.

Jadi setiap orang perlu mengetahui asal usul para buyut kita, siapa mereka, dari mana asalnya, amalan apa saja yang harus dilakukan setiap kali kita berziarah. Ini sebagai bentuk perjuangan generasi penerus desa agar kelak anak cucu kita tidak buta sejarah. 

Mengetahui asal usul daerah tersebut karena jika hal ini tidak dilakukan maka lambat laun budaya dan sejarah desa tersebut akan hilang ditelan waktu. Seorang Praktisi Supranatural mengatakan siap berusaha semaksimal mungkin untuk meneliti sejarah ini, karena ini merupakan suatu keutamaan, ketika anak cucunya ingin mengetahui sejarah kakek buyutnya. 

Nah, pada artikel kali ini kami akan membahas lebih dalam mengenai sejarah makam buyut Ki Ibnu Sabil yang diziarahi oleh warga di Cirebon dan kota lainnya. Yuk simak lebih detail mengenai cerita sejarah Makam Ki Ibnu Sabil yang dijadikan ziarah dibawah ini.

Makam Buyut Ibnu Sabil

Ki Ibnu Sabil bin Raden Muhammad Yusuf atau Nama panggilannya Ki Buyut Sabil ini asalnya dari Daerah Sumber – Cirebon. Ki Ibnu Sabil masih keturunan Kerajaan Cirebon dan ayahnya masih kerabat dekat Syekh Syarif Hidayatullah Sultan Cirebon.

Ki Ibnu Sabil adalah seorang yang gemar melakukan tirakat (berkelana/mencari jati diri), hingga pada suatu ketika Ki Ibnu Sabil diutus oleh orang tuanya untuk pergi menjelajahi sekitar sungai Cimanuk yang pada saat itu dihuni oleh ratusan setan. yang sering mengganggunya. pria.

Akhirnya Ki Ibnu Sabil tiba di tempat yang dituju (Ujungpendok Sekarang) pada hari Selasa Wage di Bulan Muharram sebelum pemerintahan Raja Arya Wiralodra, artinya Ki Ibnu Sabil adalah salah satu dari sekian banyak tokoh yang mulai membuat kronik di Indramayu wilayah.

Ketika Ki Ibnu Sabil tiba di daerah yang ditujunya, beliau mulai membersihkan tempat-tempat yang dihuni oleh setan ular, setan buaya dan sebagainya dengan modal ilmu dan kepercayaan kanuragan dengan memegang kalimat Thoyyibah La ilaha Ilallah.

Tentang Buyut Ibnu Sabil

Ki Ibnu Sabil pun berhasil mengalahkan setan dan mulai membangun dusun di daerah tersebut.  Ki Ibnu Sabil ini mulai membuat gubuk atau sebuah rumah/tempat tinggal yang saat ini telah digunakan sebagai tempat pemakaman.

Lambat laun banyak orang yang melewati daerah tersebut dan banyak orang yang ingin tinggal di daerah tersebut, sehingga terbentuklah sebuah dusun kecil dan diangkatlah Ki Ibnu Sabil sebagai kepala dusun tersebut.

Berbekal keuletan dan kegigihan, Ki Ibnu Sabil membuat dusun tersebut semakin ramai dan sejahtera. Banyak orang ingin belajar dari Ki Ibnu Sabil, namun beliau lebih rendah hati dan ingin bergaul dengan orang lain.

Ki Ibnu Sabil merupakan seorang ulama yang sudah menjadi panutan bagi masyarakat cirebon pada masa itu, karena dengan sikapnya yang selalu ramah, rendah hati, lemah lembut, rendah hati bahkan dermawan ini membuat warga segan, bahkan Ki Ibnu Sabil juga rela untuk menyembunyikan jati dirinya sebagai seorang keturunan bangsawan.

Ia lebih memilih mengabdikan dirinya untuk masyarakat, berbaur membangun desa yang sejahtera, aman dan damai. Ki Ibnu Sabil ini juga sering lakukan tirakat dan juga berserah diri pada Allah SWT karena ini merupakan sautu kegemarannya dari dulu.

Sedangkan amalan yang sering dibaca Ki Ibnu Sabil secara konsisten adalah membaca Surah Al Ikhlas, pesan Ki Ibnu Sabil adalah tingkatkan kegiatan pengajian dan dzikir di desa Ujungpendok Jaya jika ingin berkah.

Dan membangun tempat salat di areal makam Ki Ibnu Sabil karena sebelumnya tempat ini merupakan tempat menuntut ilmu bagi para santrinya, dimana santri tersebut dibimbing dan diajari langsung oleh seorang ulama Ahli Ilmu Al Quran, ahli Tafsir, Ilmu Nahwu, Shorof dan ilmu agama lain dari penjuru negeri, dia adalah Ki Guna.

Ki Ibnu Sabil juga berpesan untuk menjaga kampung Ujungpendok ini dan merawatnya dengan baik, jangan sampai dirusak oleh perbuatan yang melanggar norma agama, usahakan membaca Al Quran setiap bulan sekali, karena Ki Guna sangat senang membaca Al Quran, Wallahu A’lam Bisshowa

Demikian penjelasan dari saya tentang cerita sejarah Makam Buyut Ibnu Sabil yang dijadikan ziarah semoga bermanfaat, terimakasih.