Sejarah Makam Buyut Syarif Syam atau Syeikh Magelung Sakti Di Cirebon
Makam Syeckh Magelung Sakti | Foto : Media Cirebon 

Media Cirebon - Tahukah Anda bahwa Cirebon memiliki banyak nilai sejarah dan budaya, salah satunya Makam Buyut Syarif Syam. Syekh Magelung Sakti yang juga dikenal sebagai Pangeran Soka adalah putra Raja Syam.

Ia berambut gondrong dan berniat datang ke Cirebon untuk mencari guru yang bisa memotong rambutnya. Dengan mudah seorang buyut dari Cirebon memotong rambut Pangeran Soka. Kemudian Pangeran mendirikan Pesantren atau Peguron di sebuah Pendukuhan yang sekarang dikenal dengan Desa Karang Kendal.

Karomah Buyut Syarif Syam  

Syekh Magelung Sakti atau Buyut Syarif Syam adalah seorang santri santri Sunan Gunung Jati yang memiliki penampilan sangat khas, yaitu dengan rambut panjangnya yang ikal. Dikatakan bahwa rambutnya tumbuh begitu panjang hingga menyentuh permukaan tanah, karena tidak bisa dipotong oleh alat atau orang manapun.

Saat masih kecil, Syarif Syam atau Syekh Magelung Sakti tergolong anak jenius. Agaknya inilah alasan mengapa saat itu ia menjadi anak yang diperebutkan di antara para profesor di seluruh negara bagian Timur Tengah.

Bahkan di usianya yang masih 11 tahun, beliau telah mampu menempatkan posisinya sebagai guru termuda di berbagai tempat ternama, seperti Madinah, Mekkah, istana raja Mesir, Palestina, dan berbagai kekayaan lainnya tempat yang dikenal.

Kisah Buyut Syarif Syam  

Meski begitu, ia juga banyak dihujat oleh para ulama, karena semakin hari rambutnya semakin panjang dan tidak terawat. Sehingga dalam pandangan mereka, Syarif Syam tidak terkesan sebagai santri sekaligus ustadz yang selalu mengutamakan sopan santun.

Sebuah hinaan yang sering diterima membuat Syarif Syam asingkan diri selama beberapa tahun, karena rambut Syarif Syam semakin panjang. Tapi bukan karena dia tidak ingin mencukur rambutnya yang lama kelamaan jatuh ke tanah, tapi apa yang bisa dia lakukan.

Meskipun dia telah melakukan ratusan upaya ke belahan dunia lain, dia tidak pernah menemukan seseorang yang bisa memotong rambutnya. Oleh karena itu, pada saat berusia 30 tahun, Istana Mesir mengajak Syarif Syam untuk menjadi panglima perang dalam pertempuran melawan pasukan Romawi dan Tartar.

Bayangkan bila pada saat itu kepiawaian seorang panglima perang dapat dilihat dalam mengatur strategi perang dan kehandalan memainkan pedang, tombak serta ketelitian dalam memanah.

Hasilnya sudah bisa ditebak, tidak ada satu pun musuh yang berani mendekat, dan lari tunggang langgang karenanya. Hingga usianya menginjak 32 tahun, selama 12 tahun ketenarannya sebagai panglima perang dengan rambut sakti benar-benar tak tertandingi.

Hingga pada usia 34 tahun ia menerima petunjuk yang mengharuskannya mencari seorang guru sebagai pembimbing yang juga bisa memotong rambutnya. Dan tanpa banyak pertimbangan, dia segera meninggalkan istana raja Mesir yang saat itu sangat membutuhkan kekuatannya.

Dengan bekal yang cukup dan berteman dengan ratusan buku, Syarif Syam mulai berkeliling dunia menggunakan jukung (sejenis perahu cadik kecil). Dalam perjalanannya ini, ia mulai singgah bahkan mengunjungi beberapa ulama ternama untuk menerimanya sebagai murid.

Tapi, meski banyak waliyulloh yang dikunjungi, tak satu pun dari mereka yang bisa memotong rambutnya. Setelah itu Syarif Syam terus mengembara dari satu tempat hingga ke tempat lain untuk mencari seseorang yang dapat memotong rambut panjangnya.

Jika ia berhasil menemukannya, orang itu akan diangkat menjadi gurunya. Sampai suatu waktu, dia berjumpa dengan seorang pertapa sakti yang dikenal sebagai Resi Purba Sanghyang Dursasana Prabu Kala Sengkala, di wilayah perbatasan Selat Malaka.

Tentang Makam Keramat Syekh Magelung Sakti

Banyak tokoh sejarah ternama yang pernah menginjakkan kaki di Cirebon. Beberapa di antaranya akhirnya mati dan dimakamkan di kota yang memiliki julukan kota udang ini. Syekh Magelung Sakti merupakan salah satu tokoh yang  dikenal dalam legenda di tanah Jawa. Sampai saat ini, Makam Syekh Magelung Sakti ini menjadi bjek wisata di Cirebon yang banyak dikunjungi.

Sejarah Syekh Magelung Sakti

Syekh Magelung Sakti awalnya bernama Syarif Syam karena berasal dari negara Syria. Bahkan ia mempunyai rambut panjang hingga menyentuh tanah dan tak dapat dipotong. Konon, dia berkeliling untuk mencari seseorang yang bisa memotong rambutnya untuk dijadikan guru. 

Sesampainya di Cirebon, ternyata Sunan Gunung Jati dapat memotong rambutnya dengan mudah dan akhirnya Syarif Syam berguru kepadanya dengan gembira (makanya namanya diganti menjadi Pangeran Soka). 

Syekh Magelung Sakti konon mampu mengalahkan Ki Gede Tarsana yang sangat sakti dan juga mendapatkan Nyi Mas Gandasari sebagai istrinya yang dikenal sebagai wanita yang sangat cantik dan sakti. 

Setelah pernikahan mereka diresmikan oleh Sunan Gunung Jati, Syekh Magelung Sakti menyebarkan ajaran agama Islam di wilayah Jawa hingga akhir hayatnya dan dimakamkan di Karangkendal, yang membuatnya dikenal sebagai Pangeran Karangkendal.

Di kompleks makam Syekh Magelung Sakti, Anda dapat menemukan sumur yang ditinggalkan oleh tokoh ini, pendopo, pedaleman dengan berbagai ornamen artistik, paseban, serta beragam elemen lainnya. Anda tidak akan dikenakan biaya tiket masuk, hanya sumbangan yang tulus. Lokasi Makam Syekh Magelung Sakti terletak di Desa Karang, Desa Karang Kendal, Cirebon.

Demikian penjelasan dari saya tentang sejarah Makam Buyut Syarif Syam  atau syeikh magelung di cirebon semoga bermanfaat, terimakasih.