Tentang Sejarah Makam Buyut Kuwu Sangkan Di Cirebon
Peziarah Makam Mba Kuwu Sangkan | Foto : Media Cirebon 

Media Cirebon - Keramat Talun adalah salah satu bentuk wisata religi yang sangat terkenal di Indonesia, lerletak di Desa Cirebon Girang, Jawa Barat. Simak mengenai peninggalan dan makam keramat dari buyut kuwu sangkan atau pangeran Cakrabuana.

Sejarah Makam Buyut Kuwu Sangkan 

Makam Buyut Kuwu Sangkan ini sering dibanjiri peziarah dari seluruh nusantara. Biasanya seorang peziarah banyak mengunjungi sebuah makam Keramat Talun saat acara tahunan seperti malam 1 Suro (1 Muharram) atau pada malam Jumat Kliwon.

Alasan masyarakat banyak yang berziarah atau berkunjung ke Talun Keramat ini sangat beragam. Ada seorang peziarah dari warga Cilegon, ia mengatakan bahwa dengan mengunjungi Talun Keramat ini doa doanya cepat terkabulkan dan membuatnya tetap waras.

Bekal jadi lancar kalau salat di sini, badan yang awalnya sakit jadi sembuh. Ada juga peziarah lain yang berkunjung ke Keramat Talun karena tergabung dalam rombongan dari pesantrennya. Biasanya mereka pergi ke Keramat Talun setelah Sunan Gunung Jati.

Kami ke sini sebenarnya hanya untuk mengikuti kegiatan rutin di pondok. Ini rutin setiap mau berangkat haji Idul Fitri. Jika diperhatikan dengan seksama, banyak peziarah yang berduyun-duyun ke Makam Suci Talun. Perlu diketahui sebenarnya Keramat Talun ini seperti apa sih dan bagaimana sejarahnya.

Sejarah Keramat Talun 

Seorang Mahasiswa yang terdiri dari 8 orang yang telah mendalami sejarah Keramat Talun. Ia sedang mengunjungi Sukardi Hariri sesorang yang mengelola sekaligus pakar sejarah wisata religi disuatu keramat Talun.

Seseorang menjelaskan bahwa makam Buyut Kuwu Sangkan sering dikunjungi peziarah yang diisi dengan kegiatan keagamaan seperti tahlilan, membaca Alquran, dan berdoa. Itulah sebabnya mengapa disebut Talun, karena asalnya dari bahasa Arab, yaitu kata Tahlilun atau Tahlil.

Sejarah Talun Keramat Mbah Kuwu Sangkan erat kaitannya dengan sejarah berdirinya Cirebon. Buyut Kuwu Sangkan merupakan seorang pendiri dari Cirebon dan orang yang telah membangun Cirebon dari perspektif budaya ,pendidikan, ekonomi, budaya, pendidikan bahkan agama, khususnya agama Islam.

Siapakah Buyut Kuwu Sangkan?

Buyut Kuwu Sangkan adalah putra Prabu Siliwangi IX dan Nyi Subang Larang. Namanya ketika di Kerajaan Pajajaran adalah Pangeran Wauntungsang. Pangeran Wauntungsang meninggalkan Keraton Pajajaran, ketika memperdalam ilmu agama Islam hingga ia merantau dan akhirnya menetap di kota Cirebon.

Bahkan Mbah Kuwu Sangkan ini mempunyai seorang saudara yang bernama Prabu kian santang dan Nyi Rara Santang. Buyut Kuwu Sangkan menikah dengan putri gurunya, Danuwarsih, bernama Nyi Endang Geulis dan memiliki seorang putri bernama Nyi Mas Pakungwati.

Nyi Mas Pakungwati kemudian menikah dengan Syarif Hidayatullah atau dikenal dengan Sunan Gunung Djati yang merupakan anak dari Nyi Rara Santang. Belakangan Keraton Pakungwati didirikan ketika ibu kota Kerajaan Cirebon dipindahkan ke Wungkuk Lemah yang sesuai dengan nama putri Pangeran Cakrabuana,

Mengenai sebuah Wisata religi Keramat Talun Cirebon ini banyak dibanjiri oleh seorang penziarah dari berbagai daerah. Buyut Kuwu Sangkan ini juga telah membangun Padukuhan di daerah Cirebon hingga akhirnya menjadi sebuah bisnis terasi, cikal bakal nama Grage, dan lain sebagainya.

Dalam mendalami ilmu agama Islam, Buyut Kuwu Sangkan tidak melakukannya sendiri melainkan bersama adiknya, Nyi Rara Santang. Mereka berguru kepada Syekh Nurul Djati. Ki Somadullah Adalah sebuah gelar atau nama untuk buyut Kuwu Sangkan yang artinya orang yang ahli dalam ilmu agama Islam.

Menurut sumber dari warga setempat mengatakan bahwa pendiri Keraton Cirebon adalah Buyut Kuwu Sangkan, lalu ditingkatkan statusnya hingga menjadi kesultanan oleh Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Djati, yang merupakan seorang menantu sekaligus keponakannya.

Saat mengunjungi makam Keramat Talun, peziarah akan melihat patung kerbau dan macan di depan gapura. Ternyata patung kerbau dan macan ini memiliki filosofi yang sarat akan makna. Kerbau itu bukan kerbau biasa. 

Namanya kerbau bule yang memiliki ciri khas warna merah jambu keabu-abuan sebagai hewan peliharaan Buyut Kuwu Sangkan. Sedangkan harimau melambangkan buyut kuwu sangkan yaitu ayahnya, seorang Prabu Siliwangi yang sangat pemberani bahkan tak terkalahkan.

Makam Kramat Buyut Kuwu Sangkan

Makam Keramat Talun ini letaknya berada di bagian timur Cirebon, Talun, di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat itulah sebabnya di beri nama seperti itu. Makam keramat ini sering dibanjiri peziarah dari seluruh nusantara. Biasanya peziarah banyak yang datang ke makam Keramat Talun pada malam Jumat Kliwon atau pada acara tahunan seperti malam 1 Suro (1 Muharam).

Makam ini dipercaya oleh sebagian masyarakat akan kesakralannya. Memberikan berkah tersendiri bagi yang berziarah ke makam tersebut. Mengenai pertanyaan Buyut kuwu Sangkan? Buyut Kuwu Sangkan merupakan seorang putra dari  Nyi Subang Larang dan Prabu Siliwangi IX, Hal ini di ungkapkan oleh seorang sejarawan dari Kramat Talun. Namanya semasa di Kerajaan Pajajaran adalah Pangeran Wauntungsang. 

Demikian penjelasan dari saya tentang tentang sejarah Makam Buyut Kuwu Sangkan di cirebon semoga bermanfaat, terimakasih.