Ketahui Lokasi Dan Adab Berkunjung Ke Makam Buyut Bakom
Makam Buyut Bakom | Foto : Media Cirebon 

Media Cirebon - Selain terkenal dengan keladi, Puncak, Kebun Raya dan kulinernya, Bogor juga terkenal memiliki banyak makam keramat yang ramai dikunjungi para peziarah, baik masyarakat biasa maupun pejabat atau wisatawan religi. 

Makam Buyut Bakom

Para jamaah tidak hanya datang dari sekitar Bogor, banyak juga dari kota lain, terutama menjelang momen-momen tertentu. Nah, siapa nih yang makamnya dijadikan tempat ziarah di Bogor? Yuk cari tahu Lokasi Dan Adab Berkunjung Ke Makam Buyut Bakom.

Adab Saat Mengunjungi Makam Buyut Bakom

Sebelum bahas makam keramat buyut bakom di Bogor, ada baiknya anda mengetahui apa saja, adab-adab berziarah ke makam. Makam keramat mempunyai nilai sejarah yang tinggi, oleh karena itu dalam berziarah tidak boleh sembarangan. Ada beberapa tata krama yang tidak boleh dilanggar:

  • Kenakan pakaian yang layak
  • Jangan menginjak makam
  • Jangan mengucapkan kata-kata kasar atau kasar di area kuburan
  • Jangan membuang sampah apa pun
  • Jangan melakukan perbuatan cabul atau maksiat di sekitar makam

Nah, bagaimana jika saat itu anda melanggar? Jadi, apa yang akan anda lakukan? sebenarnya ini tentang menghormati tempat peristirahatan terakhir seseorang. Kalau sederhana seperti ini anda masih belum bisa, bagaimana dengan hal yang lebih besar.

Lokasi Makam Keramat Bakom

KH. Asyari Bakom atau lebih dikenal dengan buyut Bakom merupakan seorang kyai kharismatik yang memiliki pengaruh sangat besar di masyarakat. Melalui keikhlasan, kethulusan dan dedikasinya dalam mengajarkan agama Islam, ia berhasil melahirkan ribuan santri.

Sehingga masyarakat memberinya gelar Waliyullah al-Asyari. KH. Asyari Bakom merupakan salah seorang pengikut Tarekat Qodiriyah wa An Naqsabandiyah asal Banten dan memutuskan untuk menyiarkan Islam di Banten hingga akhir hayatnya.

Semasa hidupnya ia berdedikasi membimbing dan mendidik umat Islam di sana dengan mendirikan berbagai macam kegiatan keagamaan seperti pesantren, tabligh, dan majelis ilmu pengetahuan. 

Hingga saat ini masih banyak peziarah yang berziarah ke makam pendiri pesantren tertua di Bogor tersebut. Lokasi makam dari buyut bakom ini, Alamat : Jl. Pengurus Pondok Pesantren Bojongkerta Kec. Bogor Selatan, Kota Bogor.

Sejarah Kelam Makam Buyut Bakom 

Makam Buyut Bakom di Desa Singkup, Kecamatan Japara, Kabupaten Kuningan akan dibangun untuk wisata religi. Konon makam ini sudah ada sejak berabad-abad yang lalu. Akses menuju lokasi makam masih berupa jalan setapak. Lokasinya berada di area persawahan.

Meski lokasinya berada di tempat terpencil, namun selalu saja ada pengunjung yang datang berziarah. Tentunya harus melalui jalan setapak lalu turun menuju sungai selebar 6 meter. Nantinya jamaah bisa lewat dengan mudah. Warga bergotong royong menuju Pemakaman Bakom Buyut. Warga pun membangun jembatan di atas sungai tersebut.

Jalan selebar 3 meter sedang dibangun. Warga masih bergotong royong. Panjang jalan yang sedang dibangun sekitar 1,2 kilometer. Sedangkan panjang jembatan sekitar 6 meter. Namun jembatan tersebut tidak akan dibangun secara permanen karena di buat menggunakan konstruksi bambu yang tumbuh banyak berada di sekitar lokasi makam tersebut.

Selaku tokoh masyarakat Desa Sikup mengatakan bahwa makam Buyut Bakom memiliki kisah tragis yang selalu dikenang oleh warga Desa Sikup dan desa sekitarnya. Sosok Buyut Bakom sendiri diyakini merupakan seorang santri yang berasal dari Jawa Tengah sekitar abad ke-17.

Selama ini warga Sikup sudah merawat makam tersebut meski akses menuju ke sana cukup sulit. Bahkan, setiap malam Jumat Kliwon, ada peziarah dari desa tetangga yang datang ke makam tersebut.

Sudah lama kami berniat membangun jalan yang cukup lebar untuk menuju makam. Hal ini agar sepeda motor yang dibawa berziarah bisa mencapai lokasi makam.

Keinginan itu baru terwujud, saat sudah beberapa hari ini warga Desa Singkup dengan sukarela membangun jalan tersebut, sementara ini hanya tanah. Ke depan rencananya akan diaspal supaya lebih mudah untuk dilalui.

Seorang warga bercerita tentang makam buyut Bakom yang diwariskan secara turun temurun. Buyut atau Santri Bakom sendiri diduga bukan warga sekitar melainkan berasal dari daerah Jepara, Jawa Tengah.

Dari cerita yang diperolehnya, peristiwa tragis hingga hilangnya nyawa Bakom Santri diperkirakan terjadi pada abad ke-17. Dahulu kala, pada abad ke-17, Desa Peundeuy Raweuy (sekarang Desa Japara) dan desa-desa lainnya sudah memeluk agama Islam dan berada di bawah kekuasaan Kesultanan Cirebon. 

Desa Peundeuy Raweuy merupakan desa tetangga dari Desa Singkup. Saat Kuwu hendak berangkat, datanglah seorang pengembara asal Jepara, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Pria yang akrab disapa santri ini datang ke Desa Peundeuy Raweuy dengan niat bermalam, setelah sempat belajar mengaji dari daerah Ciamis.

Demikian penjelasan dari saya tentang ketahui lokasi dan adab berkunjung ke makam Buyut Bakom semoga bermanfaat, terimakasih.