Sejarah di Pulau Sumatera berupa Candi peninggalan Cocok Dikunjungi
Candi Muara Takus | Foto : Media Cirebon 

Media Cirebon - Mengunjungi candi-candi di Indonesia selalu menjadi pilihan wisata yang menarik, selain sarat akan edukasi sejarah sehingga cocok juga untuk anak-anak. Tak hanya di Pulau Jawa saja, candi-candi di Pulau Sumatera juga tak kalah unik dan menarik untuk dikunjungi. 

Peninggalan Bersejarah di Pulau Sumatera


Jumlah candi di Pulau Sumatera memang tidak sebanyak di Pulau Jawa, namun merupakan salah satu objek wisata yang anti mainstream dan unik. Namun sebagian besar candi di Sumatera letaknya cukup jauh dari kota, sehingga Anda harus merencanakan perjalanan dengan baik. Berikut ini Sejarah Pulau Sumatera berupa Candi peninggalan cocok dikunjungi:

Candi Muara Takus


Candi Muara Takus merupakan candi terbesar dan paling terkenal di Pulau Sumatera. Pura ini terletak di Desa Muara Takus, Kecamatan Tigabelas Koto, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Bangunannya sebagian besar terbuat dari batu bata merah dan merupakan candi Budha yang diperkirakan berkaitan dengan Kerajaan Sriwijaya.

Candi Sipamutung


Pura ini terletak di Desa Siparau, Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatera Utara. Kompleks candi ini memiliki area yang cukup luas dengan beberapa bangunan. Komponen yang ada di kawasan ini adalah candi induk, dinding bata, gapura atau gerbang masuk serta temuan lain seperti arca, makara, dan lain-lain.

Candi Lesung Batu


Candi ini terletak di Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan sebagai peninggalan berlatar belakang agama Hindu. Letak Candi ini berada di perkebunan karet milik masyarakat masih produktif saat ini di daerah Sumatera Selatan.

Candi Bahal


Candi Bahal adalah sebuah candi Budha yang terletak di Desa Bahal, Kecamatan Padang Bolak, Portibi, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara. Candi ini telah ditemukan sejak zaman Belanda. Terdapat tiga candi yang sedang direnovasi di kawasan Candi Bahal, yaitu Candi Bahal I, Bahal II, dan Bahal III.

Candi Muaro Jambi


Candi Muaro Jambi merupakan kompleks dari beberapa candi yang terletak di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Anda bisa melihat Candi Kembar baru, Candi Astano, Candi Kedaton, Candi Tinggi, Candi Gumpung, Candi Gedong, dan Candi Kota Mahligai. Bangunan tersebut berlatar belakang agama Hindu dan diperkirakan dibangun pada abad ke-4 hingga ke-5 Masehi.

Candi Kota Kapur


Candi Kota Kapur mempunyai 3 buah candi di kawasannya yaitu Candi I, Candi II dan Candi III yang berada di Pulau Bangka, Kepulauan Bangka Belitung. Candi ini merupakan salah satu dari beberapa peninggalan Kerajaan Kota Kapur, sebuah kerajaan Hindu Waisnawa. Anda juga bisa melihat prasasti, arca dan sisa artefak kuno yang menarik untuk dikaji di kawasan candi ini.

3 Peninggalan Belanda DiPulau Sumatera


Masuknya Belanda ke Indonesia untuk menjajah membawa beberapa pengaruh. Salah satunya adalah peninggalan sejarah. Belanda tidak hanya menjajah Pulau Jawa, tapi juga pulau-pulau besar Indonesia lainnya. Hal ini juga berlaku di Pulau Sumatera.

Pulau Sumatera mempunyai 10 provinsi, mulai dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam hingga Provinsi Lampung. Di kawasan tersebut, Belanda meninggalkan beberapa bangunan bersejarah. Bangunan-bangunan tersebut telah berubah fungsi pada era sekarang diantaranya adalah:

Benteng Van der Capellen


Batusangkar terletak di Provinsi Sumatera Barat. Pada tahun 1822 Benteng Van der Capellen ini dibangun oleh Belanda. Di masa lalu, benteng ini berfungsi sebagai benteng pertahanan dan memiliki hubungan dengan Perang Padri. Hal ini menyebabkan dinding bangunan ini mempunyai ketebalan hingga 75 cm.

Di sekitar bangunan juga terdapat tanggul pertahanan kurang lebih 4 meter dari dinding bangunan. Bahkan pada bagian luar ada parit mengelilingi bangunan tersebut yang berfungsi sebagai kantor Dinas Pariwisata di Kabupaten Tanah Datar.

Jam Gadang


Jam Gadang adalah sebuah ikon yang didirikan pada tahun 1926 oleh arsitek asal Minang, Jazid Rajo Mangkuto Sutan Gigi Ameh lokasinya ada diKota Padang, Sumatera Barat tepatnya berada di Bukittinggi. Puncak tertinggi Jam Gadang ini sudah tiga kali mengalami perubahan.

Disana sekarang terdapat sebuah patung ayam jago berbentuk bulat pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Patung ini menghadap ke timur. Ketika pemerintahan Jepang masuk ke Indonesia, tempat ini menjadi sebuah klenteng. Akhirnya setelah kemerdekaan menjadi atap Rumah Minangkabau atau Rumah Gadang.

Jam Gadang sendiri merupakan pemberian Ratu Belanda kepada sekretaris Kota Bukittinggi pada masa pendudukan kolonial Belanda saat itu yaitu Penanda Benteng. Mesin jam ini sama dengan mesin yang digunakan jam Big Ben, London. Alasannya karena sama-sama dibuat oleh orang asal Jerman yaitu Vortmann Relinghausen.

Gedung Balai Kota Lama


Medan adalah ibu kota Provinsi Sumatera Utara. Masyarakat disini dapat mampir ke Balai Kota Lama yang ada diMedan, sumatera. Dulunya gedung yang dibangun pada tahun 1906 ini biasa digunakan oleh Dewan Kota pada masa pendudukan Belanda untuk mengadakan pertemuan. Kawasan di sekitar gedung ini telah menjadi pusat kegiatan komersial dan kawasan tempat tinggal orang Eropa.

Demikian penjelasan tentang sejarah di pulau sumatera berupa candi peninggalan cocok dikunjungi seperti yang dilansir alexistogel, semoga bermanfaat.