Jangan Anggap Remeh! Kesemutan Juga Bisa Menjadi Tanda Penyakit Kronis, Simak Deh
Penyakit Kronis | Foto : Media Cirebon 

Media Cirebon - Tahu tidak kesemutan, atau parestesia, adalah sensasi yang sering dijelaskan sebagai mati rasa, rasa "kesemutan," atau seperti jarum-jarum yang menusuk. Ini bisa terjadi di berbagai bagian tubuh, sering kali di tangan, kaki, lengan, atau tungkai. 

Penyebabnya bisa bervariasi dari tekanan sementara pada saraf akibat posisi duduk atau berdiri yang tidak nyaman, hingga kondisi medis yang lebih serius seperti penyakit saraf atau gangguan sirkulasi darah.

Dan siapa sangka, ternyata kesemutan juga bisa menjadi tanda awal adanya penyakit kronis yang ada dalam tubuh? Simak penjelasannya seperti yang dilansir situs slot.

Tentang Kesemutan 


Kesemutan umumnya terjadi ketika aliran darah ke area tertentu terhambat, menyebabkan sementara terganggunya fungsi saraf di area tersebut. 

Contoh umum termasuk duduk dalam posisi tertentu yang mempersempit pembuluh darah atau mengangkat benda berat yang bisa menekan saraf. 

Selain itu, kondisi medis seperti diabetes, herniasi diskus, atau gangguan autoimun juga dapat menyebabkan kesemutan karena kerusakan pada saraf atau gangguan aliran darah.

Gejala kesemutan dapat bervariasi dari ringan hingga parah, tergantung pada penyebabnya. Beberapa orang mungkin hanya mengalami kesemutan sesaat yang hilang dengan mengubah posisi tubuh, sementara yang lain mungkin mengalami kesemutan kronis yang memerlukan perawatan medis lebih lanjut. 

Diagnosis kesemutan sering kali melibatkan anamnesis lengkap oleh dokter dan pemeriksaan fisik untuk menentukan penyebab yang mendasarinya.

Perawatan untuk kesemutan tergantung pada penyebabnya. Perubahan gaya hidup seperti menghindari posisi yang menekan saraf atau mengelola kondisi medis yang mendasarinya seperti diabetes dapat membantu mengurangi gejala. Terkadang, terapi fisik atau obat-obatan tertentu juga diperlukan untuk mengelola gejala kesemutan.

Pencegahan kesemutan melibatkan menjaga pola hidup sehat dengan olahraga teratur, menjaga berat badan ideal, dan menghindari posisi atau aktivitas yang dapat menyebabkan tekanan berlebih pada saraf. 

Jika Anda mengalami kesemutan yang terus-menerus atau disertai gejala lain seperti kelemahan atau nyeri, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan perawatan yang tepat.

Dua Jenis Kesemutan Pada Tubuh 


Kesemutan dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, dan dapat dibagi menjadi dua jenis utama berdasarkan penyebabnya:

1. Kesemutan Temporer


Jenis kesemutan ini umumnya terjadi karena tekanan sementara pada saraf atau pembuluh darah. Contohnya termasuk:

- Posisi Tidak Nyaman: Duduk atau berdiri dalam posisi yang tidak nyaman untuk waktu yang lama dapat menyebabkan kesemutan pada area seperti kaki, tangan, atau bokong.

- Penekanan Saraf: Menggunakan peralatan yang menekan saraf, seperti menggunakan siku sebagai penyangga kepala saat tidur, dapat mengganggu sementara aliran darah dan menyebabkan kesemutan.


2. Kesemutan Kronis atau Patologis


Jenis kesemutan ini terjadi sebagai akibat dari kondisi medis atau gangguan neurologis yang lebih serius. Beberapa penyebabnya termasuk:

- Penyakit Saraf: Seperti neuropati diabetik pada penderita diabetes, di mana kerusakan saraf akibat kadar gula darah tinggi dapat menyebabkan kesemutan kronis di kaki dan tangan.

- Herniasi Diskus: Ketika diskus spinal mengalami kerusakan atau terjepit, dapat menekan saraf dan menyebabkan kesemutan atau mati rasa di bagian tubuh yang terkena.

- Gangguan Sirkulasi: Penyakit arteri perifer (PAD) atau kondisi lain yang mengganggu aliran darah ke ekstremitas juga dapat menyebabkan kesemutan kronis.

Setiap jenis kesemutan dapat memerlukan pendekatan pengobatan yang berbeda tergantung pada penyebabnya. 

Kesemutan sementara seringkali bisa diatasi dengan perubahan posisi atau menghindari faktor pemicu sementara, sementara kesemutan kronis atau patologis memerlukan penanganan yang lebih mendalam, sering kali melalui konsultasi medis untuk diagnosis yang tepat dan rencana pengobatan yang sesuai.

Daftar Penyakit Kronis dengan Tanda Kesemutan 


Kesemutan bisa menjadi tanda atau gejala dari berbagai penyakit kronis atau kondisi medis yang lebih serius. Beberapa penyakit atau kondisi yang dapat menyebabkan kesemutan sebagai gejala antara lain:

1. Diabetes: Neuropati diabetik adalah kerusakan pada saraf yang disebabkan oleh tingginya kadar gula darah dalam jangka panjang. Ini dapat menyebabkan kesemutan, mati rasa, atau sensasi abnormal lainnya terutama di kaki dan tangan.

2. Herniasi Diskus: Ketika cakram (diskus) spinal yang berfungsi sebagai bantalan antara tulang belakang mengalami kerusakan atau terjepit, dapat menekan saraf yang keluar dari tulang belakang dan menyebabkan kesemutan di area yang terkena.

3. Penyakit Autoimun: Beberapa kondisi autoimun seperti lupus atau multiple sclerosis (MS) dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf, yang dapat mengakibatkan gejala kesemutan atau mati rasa.

4. Gangguan Sirkulasi: Penyakit arteri perifer (PAD) atau penyakit lain yang mempengaruhi aliran darah ke ekstremitas dapat menyebabkan kesemutan di kaki, tangan, atau area lainnya karena kurangnya pasokan oksigen yang cukup ke jaringan.

5. Gangguan Saraf Lainnya: Termasuk radiculopathy (kerusakan pada akar saraf yang keluar dari tulang belakang), penyakit Charcot-Marie-Tooth, atau gangguan saraf lainnya yang dapat menyebabkan kesemutan sebagai salah satu gejalanya.

6. Kekurangan Vitamin: Kekurangan vitamin tertentu seperti vitamin B12 dapat menyebabkan neuropati perifer, yang bisa memunculkan gejala kesemutan di tangan dan kaki.

Kesemutan dapat menjadi tanda awal dari kondisi medis yang lebih serius, terutama jika terjadi secara kronis atau tidak hilang dengan sendirinya. 

Jika Anda mengalami kesemutan yang berkepanjangan atau disertai dengan gejala lain seperti nyeri, kelemahan otot, atau gangguan koordinasi, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai. 

Dengan penanganan yang tepat, seringkali gejala kesemutan bisa dikelola atau diatasi, tergantung pada penyebabnya. Jadi jangan anggap kesemutan remeh ya! ***