Tradisi Lebaran | Foto : Media Cirebon |
Berkaitan dengan tradisi Lebaran, setiap daerah di Indonesia memiliki berbagai ciri khas yang unik dan khusus. Salah satunya adalah tentang adat istiadat, seperti hari raya idul fitrih yang telah dikenalkan sejak lama di Jawa menjadi momen untuk jalankan berbagai tradisi dan budaya. Berikut ini mengenai Tradisi Lebaran yang ada di Jawa Timur:
Tak hanya dikenal keindahan alamnya yang memukau, Banyuwangi ini bahkan mempunyai tradisi unik yang dilakukan menjelang, yaitu mebi kasur atau Jemur Kasur. Tradisi unik ini dilakukan suku Osing di Desa Kimerin, Galagah, Banyuwangi. Acara diawali dengan tari gandrung, dilanjutkan dengan penjemuran kuas. Pada hari itu, seluruh warga menjemur kasur di depan rumah masing-masing dari pagi hingga sore hari.
Yang membedakan kasur ini adalah warnanya yang khas yaitu hitam dan merah. Hitam melambangkan keabadian, sedangkan merah melambangkan keberanian. Tradisi ini dilaksanakan menjelang Hari Raya Kurban dengan tujuan untuk mengusir kejahatan dan menjaga keharmonisan keluarga.
Masyarakat Madura mempunyai tradisi unik saat Idul Adha, yaitu Warga tersebut yang sedang bekerja atau tinggal di luar daerah akan kembali lagi ke kampung halamannya untuk merayakan lebaran bersama keluarga besarnya.
Setelah Toron, masyarakat Madura juga melaksanakan tradisi Niasi. Dalam bahasa Madura, nikkar berarti berziarah ke makam leluhur untuk mendoakannya. Niyalas biasanya dilakukan setelah salat Idul Adha.
Hampir seluruh daerah di Jawa Timur melaksanakan tradisi ini. Biasanya, takbir keliling dilaksanakan pada malam hari menjelang hari raya Idul Fitri dengan membawa obor dan berkeliling kampung. Tradisi ini kerap dilakukan oleh anak-anak, yang sebelumnya telah menyiapkan obor yang terbuat dari bambu. Kemudian warga akan berbaris di depan rumah masing-masing untuk menunggu rombongan takbir keliling lewat.
Tiap lebaran biasanya warga Ponorogo mempunyai suatu tradisi yang unik dan tidak pernah absen. Yaitu sebuah festival balon udara yang digelar H+7 lebaran. Festival balon ini tiap tahunnya dijaga ketat oleh pemerintah setempat supaya tidak ganggu penerbangan. Sehingga saat festival digelar, balon udara akan diluncurkan secara bersamaan. Balon udara liar akan dikendalikan oleh polisi.
Saat orang mendengar kata balon udara, pastinya mereka langsung teringat dengan cappadocia. Tradisi menerbangkan balon udara untuk merayakan hari raya sudah dilakukan oleh para sesepuh Wonosobo sejak zaman penjajahan Belanda.
Ini merupakan tradisi lebaran dengan cara mengantarkan makanan kepada tetangga dan sanak saudara sebagai bentuk berbagi kebahagiaan dan keberkahan. Makanan ini biasanya sebuah makanan khas seperti opor ayam, ketupat dan sate.
Makan bersama sanak saudara ini telah menjadi budaya atau tradisi yang tidak ada habisnya dan tidak bisa dipisahkan dari lebaran yang ada dijawa Timur. Biasanya, keluarga besar akan berkumpul dan menggelar pesta dengan hidangan khas lebaran seperti ketupat, opor ayam, rendang, dan lainnya.
Masyarakat Jawa Timur percaya bahwa dengan berjabat tangan dan saling meminta maaf, dua insan akan sama-sama mengosongkan dosanya, alias hampa-kosong. Oleh karena itu, momen lebaran biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat Jawa untuk mengunjungi tetangga dan sanak saudara yang jauh. Momen ini kemungkinan menjadi salah satu hal yang sangat di tunggu-tunggu saat lebaran agar bertemu dengan sanak saudara setiap setahun sekali.
Malamang berasal dari akar kata 'lamang.' Lamang merupakan makanan tradisional Sumatera Barat. Malamang berarti kegiatan membuat lamang. Malamang akan dilakukan satu atau dua hari sebelum lebaran tiba.
Lamang atau yang biasa disebut juga 'lemang' merupakan makanan yang terbuat dari ketan yang dibungkus daun pisang. Lamang dimasak menggunakan bambu yang dibakar di atas arang. Lamang dapat disantap dengan rendang, ketan hitam, atau buah durian. Lamang merupakan salah satu hidangan favorit yang dihidangkan untuk tamu yang berkunjung saat Lebaran.
Bukan hanya dilakukan menjelang puasa, saat hari raya idul fitrih masyarakat jawa timur melakukan tradisi ziarah makan untuk mendoakan makan leluhur. Ziarah makam menjadi momen untuk mendoakan anggota keluarga yang telah meninggal dunia, serta dapat mengingatkan yang masih hidup akan kematian. Makan bersama dengan sanak saudara menjadi sebuah tradisi yang tidak dapat dipisahkan di hari raya Idul Fitri yang ada di Jawa Timur.
Biasanya para keluarga besar akan berkumpul dan berpesta dengan hidangan yang telah disediakan dan sudah lama menjadi makanan khas lebaran yang sudah umum dibuat seperti opor ayam, ketupat dan rendang.
Demikian penjelasan tentang Inilah Macam-Macam Tradisi Lebaran dilestarikan di Jawa Timur seperti yang dilansir slot gacor semoga bermanfaat, terimakasih.